Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Peran seorang ayah dalam tumbuh kembang anak

Peran seorang ayah dalam tumbuh kembang anak

Tugas seorang ayah adalah mencari nafkah untuk mencukupi kehidupan keluarga, tapi apakan peran seorang ayah hanya itu saja? Bagaimana peranannya dalam tumbuh kembang anak?

Mungkin sebagian besar orang menganggap bahwa bayi yang baru lahir hanya membutuhkan sosok ibunya dan hanya ibu yang dapat mengurus, merawat, serta mengetahui semua kebutuhan bayi.

Sebenarnya dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, tidak hanya menjadi peran seorang ibu saja. Tapi, memerlukan peran seorang ayah yang sangat menentukan kondisi mental serta perkembangan anak, bahkan sejak bayi masih ada di dalam kandungan, bahkan dapat mempengaruhi perkembangan kognitif serta membangun perilaku anak hingga dewasa.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan, terdapat hubungan positif antara peran ayah dalam pengasuhan dengan perkembangan anak yang meliputi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak. Namun sayangnya, peran pengasuhan anak seringkali diserahkan sepenuhnya kepada sang Ibu dengan dalih kesibukan kerja yang menyita lebih banyak waktu sang Ayah.

Selain memiliki peran penting bagi perkembangan kognitif, dukungan aktif ayah dalam pengasuhan juga memiliki fungsi penting pada perkembangan emosi anak.

Absennya peran positif ayah akan berdampak pada masalah emosi anak, terlebih bagi perkembangan emosi anak perempuan karena hubungan emosi antara ayah dan anak perempuan dinilai sangat kuat.

Melalui ayahnya, anak perempuan mulai belajar untuk memiliki wawasan hidup dan kepercayaan diri untuk mengeksplorasi dunia luar, keberanian berspekulasi, termasuk gambaran mengenai interaksi dengan lawan jenis yang sangat menentukan pandangan hidup ke depan anak tersebut karena ayah merupakan model yang secara langsung menginspirasi kehidupan anak.

Anak perempuan yang ayahnya tidak ikut dalam pengasuhannya, akan cenderung memiliki sifat terlalu mandiri dan individualis. Sedang anak laki-laki yang tidak mendapatkan perhatian ayahnya, rata-rata sering mengalami kesedihan, depresi, hiperaktif, dan murung.

Contoh, dalam proses bermain bersama, ayah cenderung bermain yang lebih bersifat motorik dan interaktif, sementara Ibu lebih memilih permainan yang mengandalkan komunikasi verbal.

Melalui ayah, anak secara tidak langsung belajar tentang bagaimana cara untuk berinteraksi, menyelesaikan masalah, membangun hubungan timbal balik, dan mengeksplorasi dunia luar.


Pada umumnya, ayah mengambil peran dalam proses pendewasaan, menumbuhkan kompetensi diri dan kepercayaan diri, rasa tanggung jawab dan sikap mandiri pada anak. Sementara itu, melalui sang Ibu, anak lebih belajar melakukan ekspansi kemampuan verbal, sifat empati, dan perasaan.

Keduanya memiliki peran yang saling melengkapi bagi stimulasi perkembangan anak. Oleh karena itu, upaya ayah untuk dapat berbagi peran dengan Ibu sangat dibutuhkan dalam proses pengasuhan anak sehari-hari untuk mendapatkan perkembangan anak yang optimal.

Bagaimana sebenarnya peran ayah dalam tumbuh kembang anak?

Peran ayah dalam tumbuh kembang anak pada akhirnya membantu anak menjadi sosok yang mandiri. Interaksi ayah dan anak akan membuat anak tidak tergantung pada orang lain saat berniat melakukan sesuatu. Lebih jelasnya seperti ini :

Kemandirian

Sebagai kepala keluarga, ayah dapat mengajarkan anak bagaimana menjadi pemimpin dalam lingkup yang kecil.

Ayah bisa mendorong anak untuk berinisiatif, dan berani melakukan sesuatu sendiri tentunya dengan pengawasan. Misalnya, meminta anak membeli minuman di warung sendiri, atau, mengajak anak ke sekolah menumpang kendaraan umum. Hal ini untuk mempersiapkan anak karena orang tuanya tidak bisa selamanya menemani anak ke mana-mana.

Anak pun tidak akan terus merasa dilindungi, melainkan dapat melindungi dirinya sendiri.

Melindungi

Sosok ayah dikenal sebagai sosok yang melindungi. Jika anak memiliki sosok ayah di sampingnya, mereka akan merasa terlindungi dari bahaya.

Peran melindungi ini dapat membuat anak jadi jauh lebih pemberani. Tidak hanya itu, memiliki perasaan dilindungi akan membuat anak terdorong untuk melindungi orang lain.

Ayah bisa mengajarkan anak laki-lakinya bagaimana memperlakukan kaum perempuan. Dengan demikian, anak laki-laki akan tumbuh menjadi sosok yang menghormati dan menghargai kaum perempuan. Anak akan memahami bahwa ia perlu melindungi kaum yang lebih lemah, dan tidak menjadikan perempuan sebagai objek belaka.

Kecerdasan emosi

Beda dengan sang ibu, ayah lebih memiliki kestabilan dalam emosi. Emosi kaum perempuan kerapkali tidak stabil karena perubahan hormon, atau karena pada dasarnya kaum perempuan memang mengekspresikan sesuatu secara verbal.

Kestabilan emosi ayah mengajarkan anak untuk mengontrol perasaannya, tidak lekas menangis ketika tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan, atau mengatasi masalah dengan membicarakannya baik-baik.

Kecerdasan emosi sangat penting bagi seorang anak dalam menghadapi kehidupan sosialnya kelak.

Disiplin

Meski pada umumnya terlihat lebih galak, namun ayah memang berperan dalam mengajarkan kedisplinan pada anak.

Ketegasan yang diterapkan akan membentuk anak menjadi disiplin. Kedisiplinan ini akan membantu anak menjadi orang sukses. Anak akan menjadi orang yang bertanggung jawab dan tidak menyepelekan tugasnya sebagai anak.

Misalnya ketika ada batasan jam memakai gadget, ayah cenderung lebih tegas dalam hal ini dan tidak menerima tawar menawar oleh anak. Ayah bisa menyampaikan alasan mengenai batasan gadget.

Percaya diri

Saat bersama seorang ayah, anak cenderung lebih banyak melakukan berbagai hal yang tidak dilakukannya bersama ibu. Misalnya, beraktivitas fisik seperti bermain bola, bersepeda, sekadar diayun-ayunkan tinggi di atas kepala.

Kebersamaan seperti itu mengajarkan spontanitas dan keberanian pada anak. Keberanian yang ditularkan oleh ayah membuat si kecil akan jauh lebih percaya diri.

Anak yang percaya diri akan memiliki keterampilan sosial yang baik. Salah satu kunci kesuksesan anak adalah bagaimana anak mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

Bentuk perhatian yang harus diberikan dari ayah meski sibuk bekerja

Menjadi seorang ayah memang bukan perkara yang mudah, sebab selain memiliki tanggungjawab yang amat berat yakni menafkahi keluarga juga memiliki beban sebagai pemimpin dalam keluarga.

Terlepas dari itu dia juga memiliki peranan yang amat penting dalam mendidik anak-anaknya, meski telah sibuk di luar rumah.

Lalu perhatian seperti apakah yang harusnya diberikan untuk anak disela-sela kesibukannya? Berikut ini adalah bentuk perhatian yang harus diterapkan oleh seorang ayah pada anak-anaknya.

Luangkan waktu untuk anak.

Dalam satu hari ayah harus memiliki waktu minimal 15 sampai 30 menit untuk melakukan berinteraksi dengan keluarga. Dalam momen tersebut ayah bisa menanyakan kepada anak tentang kegiatan hari ini dan mengajaknya bermain.

Dengan demikian, anak akan merasa diperhatikan dan cara tersebut memiliki makna untuk perkembangan anak. Seorang ayah yang positif akan memberikan dampak yang positif pula untuk tumbuh kembangnya.

Selalu menampakan ungkapan sayang pada anak.

Cobalah untuk sejenak memerhatikan anak, dengan bertanya tentang apa saja kegiatan di sekolah, bagaimana belajarnya, bagaimana teman-temannya. Cara seperti itu bisa meningkatkan kemampuan akademis anak.

Oleh karena itulah, sesibuk apa pun seorang ayah sebisa mungkin harus meluangkan waktu untuk si buah hati karena anak memerlukan perhatian, kasih sayang, dan juga dukungan penuh dari seorang ayah.

Selain ucapan ferbal, ayah juga bisa memberikan perhatian yang berupa belaian sayang, pelukan hangat, dan penghargaan berupa pujian kepada sang anak ketika dia mencapai sesuatu atau ketika dia sudah bisa melakukan hal yang menunjukan perkembangannya.

Selain kata-kata, pelukan, sentuhan hangat dari seorang ayah juga amat penting bagi anak. Misalnya ayah bisa menggendong dia saat bersamanya.

Usahakan makan bersama di rumah bersama anak.

Sebisa mungkin ayah harus meluangkan waktunya untuk selalu bisa makan bersama atau berdoa bersama.

Jika malam tidak bisa, maka bisa ketika sarapan pagi. Sebab dengan begitu anak dapat merasakan kehangatan dan kedekatan yang erat antara anggota keluarga.

Selain itu, momen tersebut dapat dijadikan sebagai ajang untuk saling mengobrol antara anggota keluarga mengenai kegiatan masing-masing pada hari tersebut.

Menikmati masa liburan bersama anak.

Usahakan ketika ayah libur bekerja selalu bersama menemani anak dalam bermain. Dengan begitu anak akan merasa nyaman dan dekat selayaknya bersama ibunya.

Demikian tadi pembahasan tentang pentingnya peran ayah dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Semoga bisa memberi manfaat yang positif bagi kita semua.


Posting Komentar untuk "Peran seorang ayah dalam tumbuh kembang anak"