Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Merangsang minat baca anak dengan buku yang tepat

Merangsang minat anak membaca dengan buku

Sebagai orang tua pasti menginginkan anak tumbuh menjadi anak pembelajar yang terus suka belajar sampai kelak dia dewasa.

Salah satu cara untuk membentuk anak menjadi pembelajar adalah merangsang dia senang membaca buku sejak usia dini.

Disinilah peran orang tua sangat penting bagaimana anak senang membaca buku sejak dini. Awalnya bisa dengan memperkenalkan anak kepada buku.

Sebenarnya sejak baru lahir anak sudah bisa dikenalkan dengan buku.

Perkembangan anak terhadap minat pada buku :


  • Sejak usia 2-3 bualan anak mulai tertarik dan paham akan gambar yang ada dalam buku.
  • Pada usia 5-6 bulan, anak mulai menyadari bahwa pada setiap gambar memiliki nama, dan anak mulai menyimpan dalam memorinya semua nama-nama tersebut.
  • Pada usia 1 tahun ke atas mereka mulai bisa memahami cerita sederhana dan tidak terlalu Panjang. 
  • Dan di usia 2 tahunan, mereka sudah bisa membuat cerita sendiri melalui gambar yang ada di buku. 

Melihat dari rangkaian perkembangan anak di atas, ada banyak manfaat di balik kegiatan membaca buku, seperti mengembangkan kemampuan imajinasi, kemampuan berbahasa, menambah kosa kata baru, dan pengetahuan baru.

Untuk itu maka orang tua harus paham bagaimana memilih buku yang tepat bagi anak.

Berikut tips untuk memilih buku yang tepat bagi anak :

Isi harus sesuai dengan usia Anak

Buku yang nantinya akan dibaca anak isinya harus tepat sesuai dengan usianya, buku untuk usia 3 tahun pasti berbeda dengan buku untuk usia 6 tahun, begitu juga sebaliknya.

Pastikan bukunya juga sesuai dengan minat anak sesuai usianya, biasanya usia 3 tahun senangnya buku-buku berganmbar binatang. Usia 6 tahun biasanya sudah mulai suka dengan tokoh-tokoh seusianya.

Untuk banyaknya teks atau kalimat di dalam buku, usia dini bisa berikan buku cerita anak dengan struktur kalimat yang pendek dan singkat sehingga lebih mudah diingat oleh anak.

Cari buku dengan Banyak Gambar

Anak-anak lebih menyukai gambar dibanding tulisan. Mereka mempunyai daya visual yang lebih kuat dibanding sekadar mendengar cerita. Dari visual yang menarik, imajinasi akan diasah dan meningkat.

Pilihlah buku yang menggunakan banyak ilustrasi atau gambar sehingga dapat membangkitkan minat anak terhadap buku.

Dengan begitu anak akan lebih mudah mengerti isi cerita yang disampaikan. Gambar yang berwarna lebih mudah diingat dan dicerna anak.


Isi buku memilki jalan cerita 

Untuk usia di atas 1 tahun bisa memilih buku yang memiliki alur cerita yang sederhana.

Untuk lebih menarik akan minat buku, orang tua bisa membacakan bukunya untuk anak dengan cara menceritakan yang unik. Bisa dengan mimic wajah yang sesuai alur cerita dan intonasi suara yang sesuai.

Suara yang muncul bisa membangkitkan minat anak dan rasa ingin tahu akan cerita yang dibacakan.

Berisi Pesan Moral

Gambar yang menarik, belum tentu berisi pesan moral yang baik. Untuk itu perhatikan sebelum membeli buku cerita anak.

Jika memungkinkan periksa isi buku sebelum dibeli, pastikan gambar-gambar dan alur cerita didalamnya aman untuk anak.

Baca terlebih dahulu itu lebih baik, lihat pesan moral yang ada di dalamnya, apakah baik atau kurang bagi anak setelah membacanya.

Pilih cerita yang menumbukan empati, penghargaan pada keberagaman, pertemanan,menghadapi rasa takut atau nilai moral lain yang ingin di kenalkan pada anak. Sehingga isi cerita untuk anak secara tidak langsung mengajarkan hal-hal yang baik.

Ajak anak untuk memilih sesuai kesukaanya

Sebelum membeli buku, pahami dulu minat anak, tiap anak memiliki minat dan kesenangan yang berbeda-beda. Ini merupakan cara untuk membuat anak semakin tertarik dan bersemangat dalam belajar membaca.

Jika belum diketahui minatnya, coba berikan kesempatan pada anak untuk memilih sendiri buku yang disukai. Biasanya, anak pada usia 2 tahun ke atas sudah dapat memilih buku sendiri walaupun hanya melihat sampulnya saja.

Biar tidak membuat bingung anak, bantu dia memilih dengan cara membatasi pilihannya. Dengan demikian anak memilih buku yang tetap sesuai dengan persetujuan orang tua.

Coba Tanya apakah anak mau memilih buku tentang astronot atau tentang dokter gigi? Misalnya.

Orang tua tetap harus mengontrol apakah buku yang dipilih memiliki konten yang mendidik, gambar yang menarik, warna mencolok, dan sesuai dengan umurnya. Jangan sampai dia memilih buku bacaan yang tidak tepat usia atau buku-buku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut keluarga.