Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

5 Perlakuan orang tua yang terus diingat Anak sampai dewasa

Perlakuan orang tua yang diingat anak

Setiap orang tua pasti pernah berbuat kesalahan dalam membesarkan anak, baik itu disengaja ataupun tidak disengaja. Kita harus hati-hati karena bisa saja atau bahkan pasti bakal membekas pada anak sampai dewasa.

Apa saja perlakuan orang tua yang bisa membekas sampai anak dewasa, berikut diantaranya :

1. Memarahi anak di depan umum

Anak kadang berkelakuan diluar keinginan orang tua, bahkan seringkali diluar kendali orang tua. Disaat itulah biasanya orang tua merasa kesal dan marah kepada anak. Wajar jika orang tua marah tapi alangkah lebih bijaknya orang tua bisa mengontrol emosi.

Kadang kala jika emosi sudah meluap atau mungkin sudah kebiasaan, orang tua sering memarahi di hadapan khalayak ramai, bahkan di depan teman-teman mainnya.

Tak jarang ketika memarahi anak di depan umum, para orang tua seringkali melontarkan kata-kata kasar, sambil menunjuk atau melakukan kekerasan fisik seperti mencubit atau menjewernya. Cara ini biasanya dilakukan agar anak segera diam dan tidak melakukan perbuatan yang dianggap orang tua menjengkelkan.

Tahukah Anda, memarahi anak terutama di depan umum dapat berakibat buruk terhadap perkembangan mental dan kejiwaan sang anak. Dampak buruk yang diterimanya saat kecil biasanya akan terbawa hingga dewasa kelak.

2. Menyuruhnya berbohong

Ketika ada tamu yang tidak diharapkan datang ke rumah, ada sebagian orang tua menyuruh anaknya untuk berbohong kepada tamu tersebut bahwa ayah atau ibunya sedang tidak ada dirumah. Pernah ?

Dalam jangka pendek masalahnya selesai, yaitu tamu yang tidak diharapkan tersebut kembali pulang. Tapi tahukah Anda, jika perbuatan tersebut akan terus diingat anak sampai dewasa kelak.

Bahanya lagi biasanya perlakuan ini bisa berefek domino, Anak ketika sudah dewasa akan mencontohkan lagi kepada anaknya juga kelak. Apakah mau ?

Sekecil apapun bohong kita yang di tularkan kepada anak akan terus menancap dalam hatinya.

3. Hubungan intim orang tua yang terlihat anak

Seyogyanya kamar tidur antara anak dengan kita sebagai orang tua haruslah terpisah, tapi jika tidak memungkinkan maka kita harus berhati-hati saat berhubungan intim.

Memori visual anak itu sangat baik, sehingga bisa merekam apa pun yang dilihatnya. Apalagi jika anak melihat perbuatan orang dewasa yang seharusnya tidak dia lihat.

Walaupun anak pada saat itu tidak mengerti, tapi nanti setelah dewasa dia akan faham perlakuan orang tuanya itu.

Sebisa mungkin atur ruangan dirumah kita dengan baik agar tidak semua kegiatan orang tua bisa diketahui oleh anak yang belum sepantasnya diketahui.

Artikel oleh : kurikulumpaud.blogspot.com

4. Pertengkaran orang tua di depan anak

Rumah tangga kadangkalanya tidak selalu harmonis, ada saja permasalahan yang memancing pertengkaran antara suami dengan istri.

Tidak jarang pertengkaran dilakukan dihadapan anak, sampai-sampai anak ikut menangis walaupun tidak mengerti apa permasalahannya.

Memang jika masalah sudah memuncak, kadangkala tidak bisa menahan emosi walaupun dihadapan anak. Tapi perlu diingat, setiap bentakan dan hardikan diantara orang tuanya tersebut akan terekam anak hingga dewasa kelak.

Jika sedang "marahan" lebih baik orang tua menyembunyikannya dari anak, karena anak tidak pantas mendapatkan "batu" dari perbuatan orang tuanya tersebut.

5. Kata-kata kasar yang terucap untuk anak

Tahukan spon alat untuk mencuci piring? Alat tersebut bisa menyerap air dengan baik dan cepat. Juga air akan tersimpan lama didalamnya jika tidak dikeringkan.

Begitu pun dengan memori anak, walaupun sepertinya cuek, padahal mereka sedang merekam informasi yang sampai kepadanya. Dan bahayanya lagi informasi tersebut tidak bisa difilternya.

Salah satu informasi buruk yang masuk dan tidak bisa difilter tersebut adalah kata-kata kasar dari siapapun yang dia dengar, terutama jika kata-kata kasar tersebut meluncur dari mulut orang tuanya.

Lebih parahnya lagi, memori tersebut tidak bisa "dikeringkan" dengan cara apapun bahkan sampai anak dewasa kelak.


Masih banyak sebenarnya perlakuna orang tua yang bisa merusak mental anak, baru lima perlakuan yang bisa ditulis dalam artikel ini.

Sekecil apapun perlakuan Orang tua akan terus terbenam dalam benak dan angan anak hingga kelak dia dewasa. Memang sulit untuk mengendalikannya, tapi minimal kita bisa mengurangi dampak buruknya dengan cara lebih berhati-hati.