Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mengenal 12 karakter pada anak

12 Karakter Anak

Perkembangan karakter seorang anak tidaklah muncul secara spontan begitu saja pasti ada proses yang dialami dan dilewatinya, salah satunya yaitu fase tumbuh kembang anak.

Masa perkembangan karakter yang paling awal yaitu bagi anak usia dini. Mulai dari anak tersebut lahir dan tumbuh berkembang menjadi dewasa di lingkungan keluarga, bergaul dengan teman-teman dalam kelompok permainan, sekolah, sampai dengan hidup bermasyarakat. 

Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang segara optimal.


Berikut ini 12 karakter pada anak yang bisa diketahui.

1# Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar

Menurut presepsi anak di usia dini, dunia ini dipenuhi dengan hal-hal yang menarik dan menakjubkan. Hal ini menimbulkan rasa keingintahuan anak yang tinggi dan bervariasi, tergantung dengan apa yang menarik perhatiannya. 

Sebagai contoh, saat masih bayi, rasa ingin tahu ini kerap ditunjukan dengan meraih benda yang ada dalam jangkauannya, lalu memasukkannya ke mulut. 
Di usia selanjutnya, anak senang membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya.

2# Setiap anak merupakan individu yang unik

Setiap anak memiliki bakat, minat, dan gaya yang berbeda satu sama lain. Sehingga keunikan ini menjadi ciri khas anak-anak. 
Keunikan pada anak berasal dari faktor genetik dan juga hasil pengaruh lingkungan sekitarnya.

3# Anak itu cenderung Aktif dan Energik

Mereka seolah-olah merasa tidak pernah lelah, bosan , bahkan juga tidak pernah ingin berhenti untuk melakukan aktifitas terkecuali saat mereka sedang tidur. Ketika anak mulai berkembang, biasanya mereka akan senang melakukan berbagai aktifitas. 

4# Anak bersifat egosentris

Pada umumnya anak usia dini masih bersifat egosentris. Ia cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari perilakunya, seperti masih suka berebut mainan, menangis bila menghendaki sesuatu yang tidak dipenuhi oleh orang tuanya, atau memaksakan sesuatu terhadap orang lain.

5# Penuh fantasi dan imajinasi

Di rentang usia 0-6 tahun, anak senang dengan hal-hal yang bersifat imajinatif, sehingga pada umumnya ia kaya dengan fantasi. 

Anak dapat bercerita melebihi pengalama-pengalaman aktualnya. Hal ini disebabkan imajinasi anak berkembang melebihi apa yang dilihatnya. 

Sebagai contoh, ketika anak melihat gambar sebuah robot, maka imajinasinya berkembang bagaimana robot itu berjalan dan bertempur dan seterusnya. Jika dibimbing dengan beberapa pertanyaan, maka ia dapat menceritakan melebihi apa yang didengar dan dilihat sesuai dengan imajinasi yang sedang berkembang pada pikirannya.

Cerita atau dongeng merupakan kegiatan yang banyak digemari oleh anak sekaligus dapat melatih mengembangkan imajinasi dan kemampuan bahasa si kecil. 

6# Daya konsentrasinya pendek

Pada umumnya anak usia dini sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan dalam jangka waktu yang lama. Anak biasanya selalu cepat mengalihkan perhatian pada kegiatan lain, kecuali memang kegiatan tersebut, selain menyenangkan juga bervariasi dan tidak membosankan. 

Umumnya anak hanya mampu duduk dan memperhatikan sesuatu selama kurang dari 10 menit saja.

Artikel oleh : kurikulumpaud.blogspot.com

7# Spontan

Karakteristik lainnya yang dimiliki anak-anak usia dini adalah sifat yang spontan. Perilaku serta sikap yang biasanya dilakukan pada anak-anak umumnya merupakan sikap asli yang dimiliki mereka tanpa adanya rekayasa. 

Hal ini dapat terlihat dari anak-anak yang seringkali berbicara ceplas-ceplos tanpa ada sesuatu hal yang ditutupi. Selain itu apapun yang diperbuat dan dikatakan anak merupakan refleksi dari apa yang ada di dalam hati serta pikirannya. 

8# Pembelajar yang potensial

Periode usia dini disebut sebagai masa belajar, karena anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan pesat dalam berbagai aspek. 
Oleh karena itu, si kecil perlu mendapatkan stimulasi yang baik dan tepat dari lingkungannya. 

9# Berpikir Konkrit

Maksudnya adalah berpikir berdasar pada makna sebenarnya, tidak seperti remaja dan orang dewasa lainnya yang terkadang berpikir secara abstrak. 
Bagi anak-anak di usia dini, segala hal yang mereka lihat dan ketahui akan terlihat asli. 

10# Mudah Sekali Frustasi

Karakterisik anak usia dini lainnya adalah mudah sekali frustasi. Rasa keingin tahuannya yang besar dan berlebih terkadang membuat anak mudah sekali frustasi apabila keingintahuannya tersebut tidak segera dituruti. 

Sikap yang seringkali ditunjukkan saat dirinya merasa frustasi biasanya diungkapkan dalam bentuk marah, menangis, berteriak, dan lainnya. 

11# Belajar Banyak Hal Menggunakan Tubuh

Anak-anak pada usia dini memang menjadi usia dimana dirinya senang mempelajari hal-hal baru. Mereka akan mulai banyak belajar dengan menggunakan seluruh anggota tubuh mereka, mulai dari merasakan, bergerak, menyentuh, membaui, menjelajah, mengamati, mengira-ngira, dan lainnya. 

12# Anak makhluk sosial 

Anak senang diterima dan berada dengan teman sebayanya. Mereka senang bekerja sama dalam membuat rencana dan menyelesaikan pekerjaanya. Melalui interaksi sosial ini, anak membentuk konsep dirinya.

Nah itu tadi beberapa karakteristik yang dimiliki oleh anak-anak usia dini. Tentu saja dengan mempelajari setiap karakter anak, sebagai orang tua maupun pendidik akan lebih mudah mengatasi karakter anak yang cenderung negatif serta mengoptimalkannya dalam sisi positif. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Sebuah Peringatan

Seorang profesor pendidikan dari Cortland University – mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda-tanda zaman yang harus diwaspadai karena jika tanda-tanda ini sudah ada, maka itu berarti bahwa sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran. 

Tanda-tanda yang dimaksud adalah : 

  1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, 
  2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk, 
  3. Pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan, 
  4. Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas. 
  5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, 
  6. Menurunnya etos kerja, 
  7. Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, 
  8. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, 
  9. Membudayanya ketidakjujuran, dan 
  10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.
Jangan sampai kita sebagai orang tua menjadi salah seorang "penyumbang" kehancuran bangsa.