SOP PAUD
Terlebih lagi program PAUD lebih menekankan pada pengembangan sikap, maka pembiasaan yang dilakukan dengan konsisten menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu, penting di setiap satuan PAUD harus memiliki jadwal harian dan standar operasional prosedur dan menerapkannya di satuan masing-masing.
Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, diyakini bahwa penerapan Kurikulum 2013 PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehenshif.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memuat 16 sikap yang diharapkan menjadi kompetensi anak, yakni :
- Memercayai adanya Tuhan,
- Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,
- Berperilaku hidup sehat,
- Memiliki sikap ingin tahu,
- Kreatif,
- Estetis,
- Percaya diri,
- Disiplin,
- Sabar,
- Mandiri,
- Peduli,
- Toleran,
- Jujur,
- Bertanggung jawab,
- Menyesuaikan diri,
- Rendah hati dan santun.
Sesuai dengan cara belajar anak yang peniru, pembentukan sikap harus dimulai dari guru sebagai model perilaku. Keajegan perilaku guru dalam membentuk sikap membantu anak memahami lebih mudah apa dan bagaimana berperilaku sesuai dengan sikap yang diharapkan.
Untuk keperluan tersebut seharusnya satuan PAUD membuat atau menyusun Standar Operasinal Prosedur (SOP) kegiatan yang di dalamnya memuat nilainilai sikap yang ingin terbentuk pada anak.
Dalam upaya memudahkan guru menyusun SOP di satuan PAUD-nya, disusunlah Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang diterapkan dalam kegiatan harian satuan PAUD masing-masing.
Pengertian SOP
SOP adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan berpedoman pada tujuan yang harus dicapai.
SOP merupakan acuan kerja dari sumber daya manusia yang ada di satuan pendidikan untuk melaksanakan kegiatan yang akan mewujudkan visi dan misi lembaga.
SOP memiliki tahapan atau tata cara yang sifatnya baku dan harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
SOP menjadi sistem yang memberikan pedoman kerja, kapan, di mana, oleh siapa dan cara bagaimana kegiatan dijalankan terutama yang bersifat rutin dan habituasi. Kegiatan dilakukan guru secara rutin dan terus berulang sehingga menjadi pembiasaan dan keteladanan.
Setiap satuan PAUD diwajibkan membuat SOP sebagai pengendali pelaksanaan kurikulum. SOP ini ditujukan agar keseluruhan praktik pembelajaran di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal dan berkualitas.
SOP Pembelajaran merupakan langkah-langkah untuk menjalankan pembelajaran PAUD dalam mencapai semua kompetensi inti (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dan standar tingkat pencapaian perkembangan anak.
Tujuan Disusunnya SOP PAUD
SOP disusun dengan tujuan:
- Agar keseluruhan praktik kegiatan di setiap satuan PAUD dapat dilaksanakan secara optimal dan berkualitas.
- Memandu kegiatan dari awal suatu kegiatan hingga akhir kegiatan tersebut sehingga proses kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dari awal hingga akhir dapat dijalankan secara runut, teratur, dan produktif.
- Menjaga konsistensi dan tingkat kinerja pendidik atau tim dalam satuan pendidikan
- Mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
- Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari petugas terkait
- Melindungi satuan pendidikan dan pendidik dari kesalahan administrasi lainnya
- Menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefi siensi
Fungsi SOP PAUD
Fungsi SOP adalah:
- Memperlancar tugas petugas/ pegawai atau tim kerja
- Menjadi dasar hukum jika terjadi penyimpangan
- Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak
- Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja
- Menjadi pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin
- Memudahkan dan menjelaskan proses suatu kegiatan oleh semua pihak
Alasan perlunya SOP PAUD
SOP disusun dengan alasan:
- Memperlancar petugas di lingkungan satuan PAUD dalam melaksanakan tugasnya.
- Misalnya ingin menjadikan anak yang sehat. Maka perlu disusun SOP untuk kegiatan membiasakan makan, membiasakan untuk kebersihan diri dan lingkungan
- Mempermudah penemuan hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan tugas baik hambatan tersebut datangnya dari dalam maupun dari luar.
- Mendisiplinkan semua pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan aturan yang disepakati bersama.
- Membangun cara kerja yang lebih tertata dan disiplin.
- Membangun konsistensi atau keajegan perilaku pendidik yang diperlukan dalam mengembangkan karakter anak.
- Memastikan semua orang yang ada di satuan PAUD memiliki standar yang sama dalam melayani dan memfasilitasi anak belajar.
- Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk mengenai cara memberikan layanan di satuan PAUD tersebut.
- Menjadi informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan orang tua tentang layanan yang baik dan sistematis.
- Menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komuinikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan doselesaikan secara konsisten.
- Meningkatkan percaya diri pendidik dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan
- Dapat dipergunakan sebagai salah satu alat training dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja pegawai
Syarat SOP yang baik
- SOP yang disusun harus memenuhi syarat:
- Mudah dilaksanakan oleh seluruh pendidik
- Memuat pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
- Memuat langkah-langkah jelas yang harus dilakukan.
- Memperhatikan Visi, misi, dan tujuan satuan PAUD, cita-cita yang ingin diwujudkan dalam visi dan tujuan harus dimasukkan ke dalam jadwal.
Pihak Penyusun SOP PAUD
SOP wajib dibuat oleh setiap satuan PAUD sebagai pengendali pelaksanaan kurikulum. Pendidik sebagai penggerak utama dalam proses pembelajaran yang mengkoordinasikan kegiatan sejak kedatangan hingga kepulangan. Pendidik harus menjadi tim yang kompak, siapa pun yang bertugas harus konsisten dalam melaksanakan SOP yang telah disusun.
SOP tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak tetapi juga untuk pendidik, pengelola, termasuk tenaga lain yang ada di satuan PAUD, misalnya tenaga kebersihan dan tenaga administratif.
Kapan SOP diperlukan
- SOP harus sudah tersusun sebelum suatu pekerjaan dilakukan
- SOP dapat digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau belum
- Uji SOP sebelum dijalankan, lakukan revisi jika ada perubahan langkah kerja yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja.
Cara Menyusunan SOP PAUD
SOP disusun dengan langkah sebagai berikut.
1. Tetapkan kompetensi
Tetapkan kompetensi yang ingin dicapai dan karakter yang ingin dibentuk dari visi, misi, dan tujuan satuan PAUD yang sudah ditetapkan sebelumnya dan disesuaikan dengan indikatornya, misalnya pengembangan sikap mandiri berperilaku hidup sehat pengembangan kemampuan motorik halus (kegiatan melipat berbagai bentuk)
2. Tentukan kegiatan
Tentukan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan kompetensi yang telah ditetapkan, misalnya:
3. Tentukan tujuan
Tentukan tujuan untuk setiap kegiatan yang telah dipilih
4. Susun langkah-langkah
Susunlah langkah-langkah yang akan dilakukan untuk setiap jenis kegiatan yang akan dilakukan. Dari setiap kegiatan perlu dibuatkan SOP untuk implementasinya.
Sebagai contoh dapat dilihat pada bagian berikut.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun SOP
- SOP harus sesuai dengan budaya dan sistem satuan pendidikan itu sendiri
- SOP menekankan pada pembentukan sikap sebagai dasar bagi pengembangan karakter yang kuat. Pembentukan sikap memerlukan waktu yang panjang sehingga terbentuk pembiasaan yang baik. Oleh karena itu, proses pembentukan sikap dilakukan melalui pembiasaaan yang konsisten diterapkan oleh semua unsur di satuan PAUD, dilaksanakan dengan menyenangkan tanpa pemaksaan. Krathwohl mengemukakan bahwa pembentukan sikap dimulai dari menerima, merespons, hingga melaksanakan secara terusmenerus hingga terinternalisasi dalam perilaku anak.
- Penyusunan SOP dilakukan oleh guru sebelum kegiatan akan dilakukan.
Jenis dan Daftar SOP di Satuan PAUD
Sekolah dapat menyusun daftar SOP yang diperlukan oleh setiap satuan pendidikan. SOP disesuaikan dengan kebutuhan setiap satuan pendidikan.
Beberapa contoh SOP yang dapat disusun seperti pada contoh di atas. SOP dapat dibuat untuk kegiatan yang sifatnya umum dan khusus. SOP yang bersifat umum misalnya:
- SOP Penataan Alat Bermain
- SOP Penyambutan Kedatangan Anak
- SOP Jurnal Pagi/Kegiatan Pembukaan
- SOP Bermain Motorik Kasar
- SOP Makan Kudapan (Snack)
- SOP Makan Sehat dan Pembiasaan Kebersihan Diri
- SOP Kegiatan Istirahat
- SOP Kegiatan Penutup
- SOP Penjemputan Anak
Contoh Cara Memanfaatkan SOP PAUD
1. SOP penataan lingkungan main
Dalam memanfaatkan SOP, guru perlu menyesuaikan dengan perencanaan kegiatan yang sudah disusun oleh guru.
Sesuai dengan SOP penataan lingkungan main, baik di dalam maupun di luar, guru perlu menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut.
SOP penataan alat bermain dimaksudkan untuk menyiapkan tempat, alat dan bahan yang akan digunakan anak sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat dengan memperhatikan sikap yang ingin dikembangkan, pengetahuan yang akan dikenalkan, dan keterampilan yang ingin dikuasai anak.
Misalnya perencanaan kegiatan yang disusun guru dimaksudkan akan mendorong anak mengenal berbagai bentuk geometris, jumlah bilangan, ukuran besar-kecil, kemampuan berbahasa, saling berbagi, latihan motorik halus.
2. SOP Penyambutan anak
Penyambutan kedatangan anak dilakukan oleh guru piket atau setiap guru kelompok. Penyambutan kedatangan anak membangun sikap percaya diri, ramah, sopan, menyesuaikan diri dengan suasana baru, dsb.
Guru piket harus memahami apa yang akan dibangun melalui proses penyambutan. Hal yang diperhatikan pada saat penyambutan adalah reaksi anak saat datang; apakah riang, murung, lesu, atau lainnya.
Kondisi ini harus diperhatikan agar kondisi tersebut tidak terbawa sampai anak mengikuti kegiatan selanjutnya karena akan mempengaruhi emosi anak. Sedapat mungkin guru piket penyambutan anak menunjukkan sikap ramah, riang, dan bersikap seperti perilaku yang diharapkan dari anak.
3. SOP Jurnal Pagi
Jurnal pagi diisi dengan kegiatan bersama seluruh kelompok anak (kelompok besar), diisi dengan kegiatan menyanyi lagu nasional termasuk mengenalkan lagu Indonesia Raya, yel-yel satuan PAUD, tepuk PAUD, puisi, cerita pendek, dll.
Jurnal pagi untuk membiasakan anak dalam kelompok besar, mengondisikan anak siap belajar, mendisiplinkan anak, sekaligus menunggu kehadiran semua anak. Jurnal pagi juga dapat diisi dengan mengenalkan upacara bendera sederhana, membiasakan anak mengenal lambang negara.
4. SOP Materi Pagi
Materi pagi disesuaikan dengan kegiatan yang ingin dibiasakan di satuan PAUD. Materi pagi bisa diisi dengan pembiasaan shalat dhuha, membaca iqro, dapat juga diisi dengan pembiasaan merawat lingkungan.
Misalnya, menyiram tanaman, memberi makan binatang peliharaan, dan membersihkan lingkungan.
5. SOP Bermain Motorik Kasar
Bermain motorik kasar merupakan bagian penting untuk melatih kekuatan otot, koordinasi gerakan, kelenturan, keluwesan, dan pelepasan energi anak agar dapat lebih fokus.
Bermain motorik kasar dapat dilakukan secara terpimpin oleh guru, misalnya dengan membuat permainan tradisional, atau dapat pula atas inisiatif anak tetapi dengan pengawasan guru.
6. SOP Kudapan (snack) Pagi
Kudapan pagi dimaksudkan pemberian makanan ringan, jika lembaga PAUD tidak menyediakan makanan ringan, dapat juga hanya memberikan waktu anak untuk minum. Karena telah melakukan kegiatan motorik kasar yang mengeluarkan banyak energi dan air, anak harus dikembalikan cairan tubuhnya agar tidak terjadi dehidrasi.
7. SOP Kegiatan Pembukaan
Sesuai dengan karakteristik kegiatan pembukaan, minimal kegiatan yang dilakukan adalah untuk membiasakan: membaca buku menyampaikan aturan bermain berdoa sebelum belajar
8. SOP Kegiatan Setelah Bermain
Pembiasaan yang dapat dilakukan setelah bermain yang dilakukan pada saat kegiatan inti maupun kegiatan lainnya minimal: membereskan mainan berdoa setelah bermain bercerita tentang pengalaman bermain
9. SOP Makan Sehat
Makan sehat ditekankan untuk dikonsumsi anak sekalipun makanan tersebut dibawa anak sebagai bekal dari rumah.
Hal penting yang harus dilakukan guru adalah mengontrol apakah makanan bekal yang dibawa anak memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sikap, pengetahuan dan keterampilan anak yang diharapkan berkembang dilakukan pada kegiatan makan antara lain berdoa, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, saling berbagi dengan teman, mengenalkan ciri makanan yang baik untuk dimakan, membereskan alat makan, dan membersihkan ruangan dari sisa-sisa makanan.
10. SOP Kegiatan Motorik Halus
Kegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti menggambar bebas, menulis apa yang dia pikirkan walaupun tulisannya belum dapat dipahami, kegiatankegiatan lain untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak yang mendukung kemampuan mengenal keaksaraan awal.
Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan pada saat jurnal siang ataupun di inti. Hal ini disesuaikan dengan perencanaan yang dibuat guru.
11. SOP Penutupan
Penutupan dimaksudkan kegiatan akhir di hari itu. Kegiatan penutupan untuk me-review keseluruhan kegiatan yang dilakukan anak pada hari tersebut.
Pembiasaan penutupan minimal membiasakan:
- Bercerita
- Pesan-pesan misalnya pesan moral maupun pesan untuk dikerjakan di rumah
- Informasi kegiatan besok
- Berdoa sebelum pulang.
12. SOP Penjemputan
Kegiatan anak menunggu orang tua atau yang ditunjuk keluarga untuk kembali ke rumah. Hal-hal yang harus diperhatikan misalnya untuk bersabar menunggu, sopan santun dan disiplin.
SOP bersifat khusus
SOP yang bersifat khusus adalah SOP yang disusun disesuaikan dengan kriteria atau karakteristik satuan pendidikan misalnya
- SOP untuk model pembelajaran yang digunakan
- SOP untuk satuan pendidikan yang bercirikan keagamaan
Contoh SOP khusus
1. SOP untuk model pembelajaran yang digunakan
a. SOP satuan pendidikan disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan. SOP untuk yang menggunakan model pembelajaran sentra, antara lain:
- SOP Kegiatan Transisi Sebelum Sentra
- SOP Pijakan Sebelum Bermain
- SOP Pijakan Selama Bermain
- SOP Pijakan Setelah Bermain
- SOP Jurnal Siang
b. SOP untuk yang menggunakan model pembelajaran kelompok dengan sudut, antara lain:
- SOP Penataan Sudut Ketuhanan
- SOP Penataan Sudut Keluarga
- SOP Penataan Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan
- SOP Penataan Sudut Pembangunan
- SOP Penataan Sudut Kebudayaan
c. SOP untuk yang menggunakan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman, antara lain:
- SOP Penataan Kelompok
- SOP Penataan Kegiatan Pengaman
d. SOP untuk yang menggunakan model pembalajaran area, antara lain:
- SOP Penentuan Area yang akan dilaksanakan/dibuka
- SOP Penataan Area agama
- SOP Penataan Area Balok
- SOP Penataan Area Berhitung/Matematika
- SOP Area IPA
- SOP Area Musik
- SOP Area Bahasa
- SOP Area Membaca dan Menulis
- SOP Area Drama
- SOP Area Pasir/Air
- SOP Area Seni dan Motorik
2. SOP untuk satuan pendidikan yang bercirikan keagamaan
SOP satuan pendidikan yang bercirikan keagamaan, antara lain:
- SOP Pelaksanaan Membaca Doa-Doa Pendek
- SOP Berdoa Sebelum dan Sesudah Memulai Kegiatan
Setiap satuan pendidikan menyusun SOP PAUD disesuaikan dengan program yang ada di lembaganya. Semakin banyak program yang dijalankan satuan pendidikan, akan semakin banyak SOP yang harus disiapkan.
Posting Komentar untuk "SOP PAUD"
Terimakasih sudah berkomentar dengan bijak tanpa ada unsur sara dan tidak melanggar norma-norma sosial agama.