Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Inilah ternyata bahayanya menggelitik anak

Bahayanya menggelitik anak


Tahukan Yanda dan Bunda tentang bahayanya menggelitik anak?
 
Salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan bagi orang tua adalah bisa bercanda dengan anak, terlebih jika anak sedang masa lucu-lucunya, rasanya ingin mencium dan mencubit-cubit pipinya atau yang lebih asik yaitu menggelitikinya.

Senang sekali melihat anak bisa tertawa terbahak-bahak dengan menggelitiknya, tawanya terlihat lucu dan menggemaskan.

Tapi tahukan Yanda/Bunda, ternyata menggelitik anak bisa berakibat buruk bahkan dapat berdampak membahayakan bagi si kecil.  

Bahaya menggelitik anak

Ini bahaya menggelitik anak yang perlu Yanda/Bunda ketahui :

1. Digelitik itu merupakan kebahagiaan semu 

Faktanya saat anak tertawa karena digelitik itu bukan ekspresi bahagia nyata bagi mereka, tapi sebuah ekspresi tidak tahan terhadap rangsangan yang membuat geli tubuhnya. 

Tertawanya anak ketika digelitik berbeda dengan perasaan bahagia mereka saat sedang melihat sebuah lelucon lucu. Tertawanya bukan karena bahagia tapi geli.

Menggelitik anak juga bisa membuat perasaan anak tidak nyaman bahkan cenderung marah meskipun terlihatnya mereka itu tertawa. 

Meskipun mereka membencinya saat digelitik tapi mereka tidak bisa berhenti tertawa. Tawa mereka merupakan tawa "refleksif" yang memberikan orang tua sebuah ilusi kesenangan padahal sebenarnya tidak. 

Bagaimana perasaan kita sebagai orang dewasa jika mendapat sebuah kebahagiaan tapi kebahagiaan tersebut ternyata kebahagian yang tidak nyata.

2. Menyebabkan anak tidak percaya diri

Menggelitik anak bisa menjadi sebuah bentuk dominasi orang dewasa kepada mereka, karena saat digelitik dan mereka tertawa merupakan bentuk kepatuhan mereka.

Apabila itu terjadi terus menerus akan tertanam dalam pikiran mereka bahwa mereka harus selalu nurut dan patuh terhadap dominasi orang dewasa meskipun mereka tidak menginginkannya.

Jika dilihat dari sudut pandang anak, mereka berpendapat ketika gelitikan orang dewasa yang tidak diinginkan kepada mereka menunjukkan bahwa orang dewasa boleh bersikap sewenang-wenang kepada mereka. 

Dampak jangka panjangnya adalah membuat anak tidak punya rasa percaya diri dan mereka tidak tahu cara menunjukan dominasinya.

3. Berbahaya bagi sistem pernapasan

Seseorang akan tertawa jika digelitik itu merupakan respon otomatis seperti halnya manusia bersin ketika masuk debu ke hidungnya.

Saat tubuh digelitik maka akan reflek memberikan respon tertawa meskipun hal tersebut bukan sesuatu yang menyenangkan.

Saat anak digelitik dan mereka tertawa bukan berarti mereka menikmati gelitikan tersebut. 

Mungkin seorang anak belum bisa protes pada orang tuanya untuk berhenti menggelitikinya. Menggelitik anak menyebabkan tawa yang tidak terkendali dan bahkan sulit untuk menghentikan tawanya tersebut.

Jika hal ini terjadi terus menerus maka bisa menyebabkan anak tidak bisa bernapas dengan baik, dan dampak buruknya kepada sistem pernapasan mereka yaitu bahkan bisa terjadi sesak napas.

Dalam situasi ini anak tidak dapat mengatakan bahwa dirinya sedang ada dalam situasi tidak baik, sesuatu yang awalnya dianggap sebuah hiburan menyenangkan ternyata bisa mengakibatkan komplikasi medis yang cukup serius.

4. Menggelitik sebuah bentuk penyiksaan

Tahukah Yanda/Bunda bahwa menggelitik ini adalah salah satu teknik penyiksaan kepada manusia yang dilakukan di masa lampau. Bahkan teknik ini juga dilakukan sebagai bentuk hukuman bagi orang yang melanggar aturan.

Pada masa kekuasaan dinasti Han di Tiongkok, para bangsawan senantiasa menyiksa kaum lemah dengan menggelitiknya. Metode ini digunakan karena menggelitik tidak meninggalkan bekas luka di dalam tubuh.

Pada masa Romawi kuno seorang pesakitan atau tahanan dihukum dengan cara mencelupkan telapak kaki mereka kedalam air garam, kemudian didatangkan kambing untuk menjilati telapak kaki mereka. 

һаӏ іnі јυgа регnаһ terjadi di jepang, ԁіSаnа muncul istilah kusuguri-zeme уаng Aгtіnуа "gelitik tаnра ampun”.

Di Jepang juga ada sebuah istilah Kasuguri-zeme, yang artinya adalah "Gelitik Tanpa Ampun"

Bagaimana Yanda/Bunda kebayang bagaimana rasanya bentuk hukuman atau penyiksaan tersebut?

Dan kira-kira apa yang dirasakan anak saat digelitik?

Saat orang tua menggelitik anaknya dengan maksud baik yaitu memberikan kesenangan kepada mereka, tapi menggelitiknya diluar batas dan cukup lama sehingga tawanya berubah menjadi sebuah tangisan. Disinalah titik ini bermula dimana sebuah kesenangan berubah menjadi sebuah penyiksaan.

5. Menggelitik sebuah bentuk pelecehan

Ada seoarang ilmuwan mempelajari dan meneliti masalah ini. Hasilnya adalah dari 150 orang dewasa yang pernah dilecehkan oleh saudaranya sendiri saat masa kecil yaitu salah satu bentuk pelecehannya dengan cara menggelitikinya. 

Akhirnya ilmuan tersebut mengambil sebuah kesimpulan bahwa menggelitik termasuk jenis sebuah pelecehan secara fisik.


Dari semua bahayanya menggelitik anak mempunyai dampak buruk baik pada fisik maupun phsikisnya. Bahkan ada sebagian orang mengaku trauma karena kerap kali digelitik, sehingga mereka tidak dapat bersantai saat ada orang lain mendekatinya. Ada pikiran dan perasaan tidak nyaman pada dirinya, bahkan kahawatir saat ada sentuhan dari orang lain.

Ahli parenting berpendapat bahwa anak yang sering mengalami pangalaman buruk berupa gelitikan beresiko memiliki masalah atau gangguan emosional di masa yang akan datang hingga mereka beranjak dewasa. Bahkan sebagian orang ada yang berpendapat bahwa ketika masa kecilnya sering digelitik merupakan sebuah pengalaman yang sangat menyakitkan.

Marilah kita berbuat bijak ketika ingin mencari sebuah kesenangan dengan cara bermain-main dengan putra atau putri kita yang masih kecil. Jangan sampai kesenangan yang kita rasakan ternyata berdampak bahaya bagi mereka.

Posting Komentar untuk "Inilah ternyata bahayanya menggelitik anak"