Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Keterlambatan motorik kasar pada anak

Keterlambatan motorik kasar pada anak

Hal mendasar yang harus diingat dalam perkembangan anak adalah setiap anak berbeda. Derajat normal perkembangannya sangat bervariasi. Kita dapat mengatakan tingkat perkembangan rata-rata untuk anak umur tertentu terapi tidak dapat mengatakan mana yang normal untuk seorang anak, sehingga sulit untuk membuat garis tegas antara normal dan abnormal.

Anak yang mengalami keterlambatan motorik harus diperiksa teliti, apakah keterlambatan ini hanya bersifat fungsional yang tidak berbahaya akibat kurangnya stimulasi, atau merupakan tanda adanya gangguan otak yang lebih serius seperti palsi serebral atau kelainan saraf otot.

Proses perkembangan motorik memerlukan perkembangan otak yang optimal. Normalnya, proses perkembangan berlangsung secara berkesinambungan dari satu tahap ke tahap berikutnya meskipun kecepatan perkembangan bervariasi antara satu anak dengan anak lainnya.

Proses perkembangan motorik ini telah terprogram secara genetik sedangkan faktor lingkungan sedikit pengaruhnya.

Perkembangan setiap anak memiliki keunikan tersendiri dan kecepatan pencapaian perkembangan tiap anak berbeda.

Kisaran waktu pencapaian tiap tahap perkembangan umumnya cukup besar, misalnya seorang anak dikatakan normal jika ia dapat berjalan mulai usia 10 hingga 18 bulan, sehingga seringkali terjadi perbedaan perkembangan di antara anak yang seusia.

Untuk itu, orang tua perlu mengenal tanda bahaya perkembangan anak. Seringkali orang tua tidak menyadari ketika buah hatinya mengalami keterlambatan perkembangan.

keterlambatan perkembangan motorik terjadi ketika anak tidak bisa mencapai satu atau lebih tonggak perkembangannya.

Beberapa tanda anak mengalami keterlambatan motorik kasar adalah:

  • Belum dapat mengontrol kepala pada usia 4,5 bulan 
  • Anak belum bisa berguling hingga usia 6 bulan
  • Belum bisa duduk sendiri tanpa dibantu hingga berusia 8 bulan
  • Belum bisa merangkak hingga usia 12 bulan
  • Belum bisa berjalan hingga usia 15 bulan.
  • Tidak mampu naik atau turun tangga pada usia 2 tahun.

Jika anak mengalami banyak keterlambatan di semua bidang perkembangan penyebab antara lain:

  • Encephalopathy (gangguan sebelum atau mendekati kelahiran) statis termasuk kelahiran prematur
  • Kelainan otak
  • Kelainan kromosom
  • Infeksi.
  • Serta encephalopathy progresif termasuk penyakit metabolik, sindrom neurocutaneous, sindrom Rett dan hydrocephalus.
  • Trauma di kepala, misalnya akibat kelahiran yg sulit.
  • Anak kekurangan gizi sehingga otot-otot tubuhnya tidak berkembang dengan
    baik dan ia tidak memiliki tenaga yg cukup untuk melakukan aktivitas.
  • Anak yg memiliki intelegensia rendah.
  • Anak yg sangat behati-hati ketika belajar berjalan.
  • Orangtua yang terlalu protekftif (melindungi) sehingga menghambat anak untuk melatih ketrampilan motorik kasarnya.
Selain faktor kelainan di dalam tubuh anak, keterlambatan perkembangan motorik anak juga bisa disebabkan oleh sedikitnya rangsangan yang diterima anak baik oleh pengasuh, orangtua atau melalui mainannya.

Tidak ada atau kurangnya pengalaman yang dialami anak bisa menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik baik yang ringan maupun yang signifikan. Jika keterlambatan motorik ini tidak segera diatasi, cenderung akan diikuti oleh keterlambatan motorik visual, motorik halus atau komunikasi.

Namun jika penyebab keterlambatannya akibat kondisi penyakit tertentu, maka orangtua sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter agar bisa di deteksi secara dini sehingga dapat dilakukan terapi untuk mengatasinya.

Mendeteksi keterlambatan perkembangan merupakan tantangan tersendiri. Lebarnya variasi normal perkembangan di antara anak-anak seringkali temuan yang bersifat ringan kemudian menghilang atau berangsur normal. Harus diingat bahwa rentang perkembangan sangat lebar, misalnya seorang anak yang belum bisa berjalan sampai umur 19 bulan belum dapat dikatakan sebagai seorang anak yang terlambat perkembangannya.

Posting Komentar untuk "Keterlambatan motorik kasar pada anak"