Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ciri-ciri Pola Asuh yang Buruk

Ciri-ciri pola asuh yang buruk

Mengasuh anak adalah pekerjaan yang sulit; dibutuhkan kasih sayang, kebaikan, dan banyak kesabaran untuk membesarkan anak. Tapi, satu hal yang cenderung diabaikan oleh kebanyakan orang tua adalah disiplin, sesuatu yang tidak hanya berlaku untuk anak tetapi juga berlaku untuk orang tua.

Adalah 'disiplin' yang penting untuk membesarkan anak yang matang secara emosional.

Apakah anak marah karena topinya hilang ? Apakah dia sering berbohong ? Apakah anak sudah mulai menggunakan kata-kata buruk?

Jika ya, maka sekarang saatnya untuk bekerja. Semua sifat perilaku ini adalah sebuah sinyal dan sayangnya menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah pada dirinya.

Selalu ingat bahwa anak-anak adalah pembelajar cepat dan sebagian besar dari apa yang mereka pelajari adalah dari orang tua mereka. Mereka terus-menerus melihat, meniru tindakan dan gerakan Orang tua.

Di sini, ada beberapa tanda yang mencerminkan pengasuhan yang buruk:

1. Menangis Terus-menerus 

Menangis Konstan Atau Tidak Dapat Tenang

Jika anak terus-menerus menangis meminta perhatian dan secara sengaja mengganggu, ada kemungkinan Orang Tua tidak memberinya kasih sayang yang cukup.

Cobalah peluk dia dengan erat dan kasih sayang yang tulus setiap kali mendapat kesempatan.

2. Terlalu Sering Berbohong

Jika menemukan anak sering berbohong, bahkan tentang hal-hal terkecil, kemungkinan besar Orang tua telah bereaksi berlebihan atas kesalahannya sebelumnya.

Anak-anak adalah jiwa yang sensitif dan berbohong hanyalah salah satu cara mereka menghindari bentakan.

3. Tidak percaya diri

Jika merasa bahwa anak tidak cukup percaya diri, itu mungkin karena Orang tua  tidak memberikan motivasi dan dorongan yang membuat anak untuk percaya diri. Dengan kata "Ayo dek kamu pasti BISA" itupun sebuah penyemangat bagi mereka.

Pada usianya, anak-anak sering mencari motivasi dari orang tua mereka dan dapat merasa kecil hati jika itu tidak terjadi.


4. Tidak mandiri

Jika merasa bahwa anak-anak tidak mandiri untuk diri mereka sendiri, kemungkinan besar karena memperlakukan mereka secara "spesial" yang berlebihan dihadapan orang lain, termasuk dihadapan saudara dan teman-temannya.

Jadi, cobalah dan hindari itu. Biarkan mereka bisa mandiri sesuai usianya dan kita hanya mengawasi.

5. Mengambil barang bukan miliknya

Pernahkah memperhatikan anak-anak kecil mengambil barang-barang yang bukan milik mereka, bukan berarti orang tuanya tidak mampu untuk membeli barang-barang tersebut?

Ini mungkin karena mereka merasa tidak punya pilihan ketika membelinya. Jika Orang tua melibatkan mereka dalam membeli mainan untuk dirinya sendiri, mereka mereka akan puas dan akan mempunyai rasa tanggung jawab atas mainannya tersebut.

6. Terlalu penakut

Apakah merasa bahwa anak-anak terlalu takut? Kadang-kadang orang tua menghilangkan setiap ada rintangan dari jalurnya karena insting melindungi. Tapi, ini akhirnya membuat mereka merasa tidak mampu. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak dapat melewati rintangan apa pun tanpa bantuan.

Berilah kepercayaan kepada anak dan biarkan mereka mengambil alih sesekali.

7. Merasa iri

Apakah pernah  berpikir bahwa anak-anak sering merasa sangat cemburu? Jika orang tua terus-menerus membandingkan anak-anak dengan orang lain, ini mungkin bakalan terjadi kecemburuan ata iri terhadap orang lain.

Jadi, jangan membanding-bandingkan dengan anak-anak lain, tidak peduli seberapa banyak itu untuk kebaikan mereka sendiri.

8. Pencari Perhatian

Jika anak-anak terus-menerus mengamuk dan marah, ini mungkin karena mereka tidak merasa cukup dihargai.

Seringkali, anak-anak berperilaku salah karena mereka merasa bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian orang tua mereka.

9. Tidak mempertimbangkan perasaan orang lain

Jika merasa bahwa anak-anak tidak menghormati perasaan rekan-rekan mereka, mungkin itu akibat Orang tua  tidak memperhatikan perasaan mereka.

Lebih baik untuk berbicara dengan mereka dengan lembut daripada memberi mereka perintah.



Dengan semua naluri orang tua yang mengalir, kami tidak percaya bahwa siapa pun dapat benar-benar menjadi orang tua yang 'buruk'.

Tetapi, kadang-kadang, kita tidak menyadari bahwa tindakan kita dapat mengakibatkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan.

Bagaimanapun, anak-anak adalah jiwa yang sensitif dan peka. Jadi, ingatlah beberapa hal ini dan kami yakin semua orang tua mampu menjadi orang tua yang baik.

Posting Komentar untuk "Ciri-ciri Pola Asuh yang Buruk"