Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cerita pendek untuk anak

Cerita pendek untuk anak

Aktivitas lain selain bermain yang disenangi anak adalah mendengarkan cerita pendek atau dongeng. Cerita pendek untuk anak pada umumnya mempunyai alur cerita yang ringan dan hanya berfokus pada satu kejadian. Tokoh-tokoh yang digunakan pun tidak banyak, seringnya cerita pendek anak ini menggunakan para hewan sebagai tokoh.

Berikut ini contoh cerita pendek yang bisa dibacakan untuk anak...

====================================================================
Kelinci dan Kura-Kura

Dahulu kala, ada seekor kelinci yang populer karena kesombongannya. Ada seekor kura-kura yang pernah diejeknya lamban dan bodoh, menantang si kelinci sombong untuk adu lari cepat. Sebenarnya kura-kura tak mau berurusan dengan kelinci, tapi ia ingin memberinya sedikit pelajaran.

Dengan penuh percaya diri, kelinci menyetujui tantangan kura-kura tersebut. Ia berpikir mana mungkin kura-kura yang berjalan super lambat itu bisa mengalahkannya. Kemudian, mereka sepakat untuk menentukan jalur panjang yang akan dilewati untuk adu lari.

Pertandingan keduanya tak ayal mengundang penasaran hewan-hewan yang lain. Mereka semua juga ingin menyaksikan bagaimana si kura-kura bisa mengalahkan kelinci. Para hewan menunjukkan dukungannya terhadap si kura-kura karena mereka juga tidak menyukai sifat kelinci yang sombong itu.

Seekor kera ditunjuk sebagai wasit untuk mengawasi jalannya pertandingan tersebut. Saat perlombaan baru saja dimulai, kelinci pun melesat jauh meninggalkan kura-kura. Tak ingin menyerah begitu saja, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga dan menambah kecepatan larinya.

Karena merasa kura-kura masih tertinggal jauh dibelakangnya, di tengah-tengah waktu perlombaan dia memutuskan untuk istirahat dan tertidur. Namun saat terbangun, kelinci sungguh kaget karena ternyata kura-kura telah sampai di garis finish. Mendapatkan fakta tersebut, para hewan lain pun bersorak gembira dan si kelinci pulang dengan rasa malu.

====================================================================
Anak Kambing yang Cerdik

Dikisahkan ada sebuah keluarga kambing yang hidup di hutan. Pada suatu ketika, ibu kambing akan pergi ke suatu tempat dan berpesan kepada anaknya untuk tidak membuka pintu untuk orang lain.

Ibu kambing mengajari anaknya sebuah lagu agar si anak tidak salah mengenali. Jika ibu yang datang maka didepan pintu akan ada yang menyanyikan lagu tersebut. Tanpa mereka sangka, ada seekor serigala yang ikut mendengarkannya.

Sesaat setelah ibu kambing pergi, datanglah seekor serigala yang lapar itu. Ia berdiri di depan pintu kemudian menyanyikan lagu yang ibu kambing tadi ajarkan. Anak kambing merasa aneh dengan kejadian ini. Ia pun membatin bahwa tidak mungkin ibunya yang baru saja pergi tapi tiba-tiba kembali. Suara yang ia dengarkan pun berbeda dari suara ibunya.

Ia merasa bimbang mau membukakan pintu atau tidak. Di tengah kebimbangannya, anak kambing memutuskan untuk mengintip lewat celah kecil di bawah pintu. Betapa terkejutnya ia ketika tahu bahwa yang ia lihat bukan sepasang kaki ibunya, melainkan kaki serigala.


Karena ketakutan, kambing kecil itu pun berteriak. Teriakannya itu membuat hewan-hewan lain berdatangan. Hal ini tentu saja membuat serigala gentar dan memutuskan untuk pergi dan tidak jadi memangsa anak kambing.

====================================================================
Kembalinya Putra Durhaka

Pada suatu hari hiduplah seorang petani kaya di daerahnya. Petani tersebut memiliki perkebunan yang luas. Sang petani pun memiliki dua orang anak yang selalu dimanjakan dengan harta kekayaannya. Dengan kekayaan yang berlimpah disertai pelayan yang banyak, sang petani hidup bahagia dengan istri dan anak-anaknya.

Hingga pada suatu ketika anak yang lebih muda telah beranjak dewasa. Ia pun menjadi berani melawan ayah dan ibunya. Bahkan ia meminta bagian dari kekayaan ayahnya. Sang ayah dan ibu selalu menasehati anaknya agar tidak berbuat demikian karena tidak baik.

Namun, bukannya mengerti, sang anak malah marah dan emosi dan ia tidak mendengarkan nasehat dari ayah dan ibunya. Pada akhirnya karena terus memaksa, akhirnya sang anak mendapatkan bagian tanah yang inginkan. Setelah mendapatkan bagian, tidak menunggu waktu lama, sang anak langsung menjadikan tanah tersebut uang, dengan cara menjualnya.

Sehingga ia menjadi kaya dan memiliki banyak uang dari hasil penjualan tanahnya. Karena banyak uang, ia memiliki banyak teman. Namun sayangnya seluruh temannya buruk dan hanya ingin memanfaatkan kekayaannya saja. Temannya yang jahat memengaruhi dia untuk pergi ke negara lain dan hidup bersenang-senang di sana. Karena pengaruh buruk dari temannya, ia menjadi anak yang buruk dan jahat.

Ia menjadi bangkrut dari perusahaannya dan kehabisan seluruh uang yang dimilikinya. Ia menjadi gelandangan yang memiliki banyak hutang. Karena hutang yang dimilikinya, ia menjadi sangat kesulitan hidup di negara tersebut. 

Dalam keterpurukannya, ia menyesali segala perbuatannya dan ingin kembali menemui kedua orang tuanya, dan meminta maaf kepada orang tuanya. Kemudian ia pulang kembali ke desa tempat ia berasal dan ia bertemu dengan kedua orang tuanya.

Ia meminta maaf, dan orang tuanya memaafkannya. Akhirnya ia menjadi pemuda yang berbakti kepada orang tuanya, dan turut bekerja membantu kedua orang tuanya. Ia pun hidup dengan bahagia.

====================================================================
Keledai dan Penjual Garam

Alkisah, hiduplah seorang penjual garam yang menggunakan keledai untuk membawa garamnya. Garam diwadahi dalam sebuah kantong tas, yang kemudian di letakkan di atas punggung si keledai.

Banyaknya garam yang dibawa membuat keledai merasa keberatan, hingga pada suatu ketika keledai membawa banyak garam pada punggungnya dengan cuaca yang panas.

Keledai membawa garam dengan melewati sungai, tanpa sengaja, tas garam yang dibawanya jatuh ke sungai, sehingga hampir setengah garam menjadi larut ke air sungai. Kemudian sang keledai mengambil dan meletakkan tasnya pada punggungnya kembali. Si keledai, kaget merasakan tas nya menjadi sangat ringan.

Akhirnya keledai melakukan trik tersebut ketika disuruh oleh si penjual garam. Penjual garam yang mengerti hal tersebut merasa rugi, karena garam yang dibawanya menjadi berkurang dalam jumlah yang banyak dan menjadi tersisa sedikit.

Karena merasa dirugikan akhirnya penjual garam memainkan trik agar keledai tidak lagi menipunya. 

Keesokan harinya, penjual garam memasukkan tas katun yang tebal ke dalam kantong yang dibawa oleh keledai, tanpa merasa curiga, keledai pun berjalan melewati sungai. Saat itu keledai juga melakukan hal yang sama, ia kembali masuk ke dalam air untuk memperingan beban yang ia bawa.

Karena di dalam kantongnya berupa tas katun, akhirnya air pun terserap oleh tas katun yang dibawanya. Bukannya bertambah ringan, beban yang dibawa oleh keledai malah bertambah berat, dan keledai merasa sangat lelah.

Akhirnya untuk hari berikutnya karena takut menjadi berat, akhirnya keledai tidak pernah memainkan trik yang sama. Penjual garam pun menjadi senang karena ia tidak lagi mengalami kerugian garam.

====================================================================
Semut dan Belalang

Saat musim panas di sebuah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin bekerja. Setiap hari ia tak kenal lelah mengumpulkan bahan makanan yang kemudian ia simpan di lumbung. Si semut bahkan tidak mengindahkan panas maupun hujan, ia mengupayakan hal tersebut supaya lumbungnya tidak kosong saat musim dingin nanti.

Suatu ketika saat dalam perjalanan mengumpulkan makanan, semut bertemu dengan belalang. Belalang menyapa si semut dan mengatakan kenapa ia begitu kerja keras sedangkan di hutan begitu banyak makan yang tersedia. Dengan bijak semut menjawab bahwa ia tak ingin kehabisan persediaan untuk musim dingin.

Sambil memakan daun yang didekatnya belalang mengejek si semut dan berkata lagi, “Musim dingin masih lama, tak perlu kerja begitu keras, bersenang-senanglah dahulu.” Tapi, semut tak mengindahkan kata belalang dan kembali meneruskan pekerjaannya. Hal itu berlangsung sampai beberapa waktu dimana si semut semakin rajin bekerja dan si belalang yang tetap bermalas-malasan.

Hingga musim dingin pun datang dan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, semut yang mempunyai persediaan makanan banyak bisa tinggal di rumah dengan nyaman, sedangkan belalang mulai khawatir karena makanannya sudah habis. Belalang kemudian meminta bantuan si semut, tentu saja ia menolaknya. Tapi, melihat belalang yang hampir mati kelaparan membuat si semut tak tega, ia pun kemudian menolongnya.

====================================================================
Balas Budi Seekor Semut

Suatu hari ada seekor semut merah sedang berjalan menyusuri sungai. Karena si semut kurang berhati-hati, ia pun tergelincir masuk ke dalam sungai yang arusnya sedang deras. Ia berteriak minta tolong dan berharap ada hewan lain yang mau menolongnya.

Tidak disangka, teriakan semut didengar oleh seekor burung merpati. Merpati itu datang menolongnya dengan membawa sehelai daun. Lalu merpati menghampiri si semut yang hampir mati tenggelam itu. Semut merah itu pun kemudian berpegangan pada daun itu dan ia selamat.

Hingga suatu ketika ada seorang pemburu yang sedang mengincar merpati. Semut merah kebetulan ada disekitar tempat itu dan menyadari bahwa yang sedang diincar si pemburu adalah merpati yang pernah menolongnya.

Tepat saat si pemburu ingin menarik pelatuk senjatanya, dengan sekuat tenaga semut menggigit kaki pemburu itu. Pemburu kaget dan tembakannya pun meleset. Merpati yang mendengar suara tembakan pun kemudian terbang menjauh.

Dari atas sana, merpati bisa melihat semut yang dulu pernah ditolongnya berada di kaki pemburu. Setelah memastikan bahwa si pemburu peri dan situasi sudah aman, merpati lalu menghampiri semut dan mengucapkan terima kasih. Si semut menanggapinya dengan mengatakan bahwa hal itu sudah sepatunya ia lakukan karena merpati juga pernah menolongnya dulu saat ia jatuh ke sungai.

====================================================================
Dilarang Memukul Teman

Di suatu sekolah dasar sedang terdapat hari yang penting. Hari dimana pemenang lomba Agustusan akan diumumkan. Saat itu para siswa kelas 2 SD pergi keluar keras sambil berlarian mencari tempat untuk mendengarkan pengumuman lomba. Tentunya mereka berharap menjadi pemenangnya.

Para pemenang lomba Agustusan akan mendapatkan hadiah yang menarik yang telah disiapkan oleh panitia lomba. Begitu pula dengan Zahra, Zahra sangat antusias dan bersemangat mendengarkan pengumuman dari guru. Mengingat sebelumnya ia merupakan pemenang lomba dari makan kerupuk.

Zahra berdiri di barisan paling depan agar ia langsung bisa mendengar namanya disebut sebagai pemenang lomba. Saat anak-anak sedang bersiap, mendengarkan pemenang lomba, tiba-tiba saja Zahra terjatuh di dorong oleh Riris. Zahra yang tidak terima langsung memarahi Riris dan menanyakan alasan Riris mengapa mendorongnya.

Riris mengatakan bahwa ia ingin berada pada barisan paling depan, Zahra pun tidak mau mengalah, karena ia yang telah lebih dahulu menempati barisan depan. Merasa tak senang, akhirnya Riris pun melabuhkan tamparkan pada pipi Zahra. Sehingga terjadi keributan.

Guru yang melihat keributan, langsung menghampiri tempat keributan dan membawa Riris ke dalam BK untuk diberi penanganan lebih lanjut. Guru menanyakan pada Riris bagaimana ia bisa memukul temannya sendiri, Riris mengaku melihat tayangan di TV sehingga ia menirunya.

Akhirnya guru memberi nasihat kepada Riris dengan menceritakan suatu kejadian yang membuat Rasulullah marah. Dimana pada saat itu, terdapat dua orang yang sedang berkelahi, mereka saling memukul dan menggigit satu sama lain. mengetahui hal tersebut Rasul pun menjadi marah.

Mendengar cerita tersebut, Riris menjadi menyesali perbuatan yang telah ia lakukan pada Zahra. Setelah keluar dari ruang BK, Riris mencari dan menghampiri Zahra. Riris meminta maaf kepada Zahra atas perbuatannya yang menyakiti Zahra. Zahra pun memaafkan Riris. Mereka berdua pun akhirnya berteman dan tidak lagi ada pertengkaran.

====================================================================
Kupu-Kupu Berhati Mulia

Di suatu pagi yang cerah, ada seekor semut sedang berjalan-jalan di taman. Dengan perasaan yang gembira, semut tersebut berkeliling taman yang indah itu dan menyapa hewan-hewan lain yang juga berada disana. Hingga matanya tertuju pada sebuah kepompong yang sedang menggantung di ranting.

Semut mendekati kepompong itu dan berkata, “Kepompong, buruk sekali nasibmu. Sudah jelek dan hanya bisa menggantung di sana, tak bisa melakukan apa-apa. Ayo turun sini dan nikmati taman yang indah ini.” Mendengar ejekan semut tersebut, kepompong memilih diam dan tak menanggapinya.

Pada suatu hari terjadilah kejadian yang tidak disangka-sangka. Saat si semut sedang berjalan mengelilingi taman, ia jatuh dalam kubangan lumpur yang terbentuk akibat hujan semalam. Dengan mngerahkan seluruh tenaganya, ia berteriak sekencang mungkin berharap ada yang menolongnya.

Tak lama kemudian, seekor kupu-kupu terbang melintas dan mendengar teriakannya. Kupu-kupu tersebut mengambil ranting dan menjulurkannya ke arah semut. “Semut, cepat pegang ranting ini erat-erat, aku akan mengangkatnya dan menyelamatkanmu,” kata kupu-kupu. Dengan sekuat tenaga akhirnya kupu-kupu berhasil mengangkat ranting itu dan berhasil menyelamatkan semut.

Kemudian semut mengucapkan terima kasih karena sudah ditolong. Tapi, alangkah terkejutnya si semut setelah mendengar pengakuan bahwa kupu-kupu yang menolongnya adalah kepompong yang pernah ejek. Semut malu dan berjanji tak akan menghina sesama makhluk Tuhan lagi.

====================================================================
Anak Gembala dan Serigala

Di sebuah desa, hiduplah seorang anak gembala yang bekerja pada seorang yang kaya. Tugasnya adalah untuk merawat dan menjaga domba-domba milik majikannya itu. Sang majikan berpesan apabila ada serigala datang, ia bisa berteriak sehingga orang-orang desa akan datang membantu.

Kegiatannya sehari-hari yang hanya menggembalakan domba di dekat hutan membuat si anak merasa bosan. Selagi menunggu, hal yang dilakukannya hanyalah memainkan seruling atau bermain dengan anjingnya. Hingga terbesit di pikirannya untuk melakukan suatu tindakan yang tidak terduga.

Tiba-tiba ia berteriak “Serigala, serigala! Tolong ada serigala.” Mendengar teriakan anak tersebut warga desa berdatangan dan berniat untuk membantu anak gembala. Namun, saat mendapati ternyata si anak gembala hanya bercanda dan melakukannya karena bosan, mereka pun kesal lalu kembali pulang.

Ternyata perbuatan itu tak hanya dilakukan sekali, selang beberapa hari kemudian ia melakukannya lagi. Saat mendapati si anak gembala malah tertawa terbahak-bahak, tentu saja itu membuat warga desa marah.

Pada suatu sore, segerombolan serigala benar-benar datang dan memangsa domba yang digembalakannya. Dengan ketakutan, ia berteriak minta tolong lagi. Namun kali ini tak ada warga desa yang membantu karena mereka tidak percaya pada lagi.

Akhirnya, sekumpulan serigala tersebut berhasil memangsa banyak domba dan membawanya masuk ke hutan. Kejadian tersebut membuatnya menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya yang sembrono lagi.


Sumber : https://www.posbunda.com/ dan https://made-blog.com/

Posting Komentar untuk "Cerita pendek untuk anak"