Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kenali Perkembangan Anak Saat Merangkak


Perkembangan Anak Merangkak

Tiap anak memiliki tahap perkembangan dan karekteristik yang berbeda-beda, termasuk dalam merangkak. merangkak merupakan bagian dari proses perkembangan motorik kasarnya, di mana gerak tubuhnya bertumpu pada tangan dan lutut.

Merangkak merupakan metode pertama anak bisa mendapatkan kesempatan untuk bergerak  menyusuri lingkungan sekitarnya secara efisien dengan dirinya sendiri. Sekitar umur 6 - 10 bulan anak akan mulai belajar merangkak dan bergerak pindah tempat.

Dengan mrangkak anak dapat memperkuat otot-ototnya sebagai pendukung tahap perkembangan berikutnya, yaitu berjalan.

Secara tradisional, anak belajar merangkak dengan menyeimbangkan tubuhnya dalam posisi bertopang pada tangan dan lutut terlebih dahulu. Setelah itu, dia akan mencari cara untuk bisa bergerak maju dan mundur dari posisi ini dengan mendorong lututnya.

Tahapan sebelum merangkak anak biasanya mampu untuk duduk. Pada usia enam bulan, anak sudah bisa duduk dengan kepala tegak. Sementara pada usia sembilan bulan, anak pada umumnya sudah bisa duduk sendiri tanpa perlu dibantu atau ditopang.

Anak belajar merangkak saat berusia 6-10 bulan. Namun, sebagian anak bisa saja tidak pernah belajar merangkak dan lebih memilih untuk mengesot, merayap, atau bahkan langsung kepada tahap berdiri dan berjalan.

Kita tidak perlu panik jika anak sudah berusia 10 bulan belum juga bisa merangkak, mungkin saja dia termasuk tipe anak yang tidak melewati tahap merangkak dan langsung masuk ke tahap berikutnya.

Tahapan-tahapan anak merangkak secara normal

  • Secara bertahap anak akan belajar untuk bergerak dengan penuh percaya diri dari posisi duduk kepada posisi merangkak.
  • Dalam posisi merangkak, anak menyadari bahwa dirinya dapat memaju-mundurkan tubuhnya di tempat.
  • Setelah anak berusia sekitar 9-10 bulan, dia akan mengetahui bahwa dirinya kini tidak hanya bisa bergerak di tempat saja, tapi bisa bergerak merangkak ke depan dengan mendorong lututnya.
  • Bila sudah lancar merangkak, dia akan belajar bagaimana caranya bergerak dari posisi merangkak kembali kepada posisi duduk.
  • Anak bisa menguasai teknik merangkak yang lebih baik, yaitu bergerak dengan lengan dan kaki dari sisi yang berlawanan ketimbang dari sisi yang sama, misalnya tangan kanan dan kaki kiri maju terlebih dahulu, lalu tangan kiri dan kaki kanan, kemudian seterusnya.
  • Saat berusia setahun, anak sudah bisa mahir dalam keterampilan merangkak bila sebelumnya terus dilatih.
  • Jika anak tidak menjalani tahapan merangkak di atas, dan termasuk kepada tipe anak yang lebih memilih mengesot, merayap, atau langsung lompat ke tahap berjalan, jangan khawatir karena selama anak bisa bergerak gesit berarti perkembangannya baik-baik saja.


Namun ada beberapa yang harus diwaspadai diantaranya :
  • Jika anak tidak dapat menyokong berat badannya sendiri
  • Anak tidak memiliki energi untuk bergerak ke area sekitarnya
  • Anak cenderung hanya menggerakkan satu sisi tubuh saja
  • Anak sudah satu tahun tapi sama sekali tidak mampu berguling, merayap atau merangkak

Segeralah periksa ke dokter atau pusat kesehatan terdekat untuk penanganan lebih dini pada anak, jangan sampai terlambat karena akan berakibat fatal pada perkembangan anak.

Gaya Merangkak Anak

Ada beberapa jenis merangkak pada anak yang mungkin tidak biasa, namun masih terkategori normal.


Gaya klasik, berat badan bertumpu pada lutut dan tangan
Merangkak gaya klasik ini adalah gerakan merangkak yang paling efisien bagi anak. Anak menggunakan tangan dan kaki sisi yang berlawanan secara bergantian untuk bergerak berpindah tempat.


Gaya perut, merangkak dengan metode menyeret setengah perutnya
Anak bergerak dengan merayap pada perutnya seperti prajurit yang merayap di medan tempur. Pada gaya merangkak jenis ini, perut anak menyentuh tanah, lalu ia menggerakkan lengan dan kaki yang berlawanan secara bergantian.


Gaya beruang, punggungnya melengkung atau membentuk kurva
Anak merangkak maju dengan kaki diangkat dan membentangkan kedua kakinya secara lurus, seperti beruang. Gaya merangkak seperti ini masih termasuk normal.

Artikel oleh : kurikulumpaud.blogspot.com


Gaya kepiting, bergerak dengan merentangkan satu lutut dan meluruskan lutut lainnya
Sebelum meluncurkan tubuh ke depan dengan kedua tangannya, bayi merangkak dengan menggerakkan tubuh ke belakang atau ke samping saat berada dalam posisi merangkak. Gerak anak seperti kepiting.


Gaya berguling, merangkak dengan menggelinding
Anak merangkak dengan berguling untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Gerakan yang satu ini juga masih termasuk normal, jadi jangan khawatir.
Anak masih bisa dilatih untuk mencoba merangkak dengan mengangkat tubuhnya. Awali dari posisi duduk, lalu bantu tangan dan kakinya berada di posisi merangkak yang benar. Pada awalnya mungkin dia akan diam dengan posisi klasik. Tidak apa-apa, beri semangat dan pujian karena ini adalah langkah awal yang baik untuknya.


Gaya lompat kodok, menekuk siku dengan kaki menapak
Pada gaya merangkak ini, bayi mengatur lengan dan kakinya untuk membentuk jembatan dengan kedua tangan berada di depan badannya seperti gaya klasik, sedangkan siku ditekuk dan kaki menapak di lantai. Gayanya persis saat kodok siap-siap melompat.


Gaya merangkak mundur, seperti gaya klasik tetapi bergerak mundur
Pada gaya ini, posisi tubuh anak sama dengan gaya klasik. Hanya saja, mereka selalu bergerak mundur, bukan maju. Biasanya hal ini tidak menyenangkan bagi anak, karena mereka bingung mengapa mereka tidak bisa maju untuk mengambil mainan di hadapannya.

Tidak ada “benar” atau “salah” untuk tipe anak merangkak. Hal yang terpenting adalah anak menunjukkan perkembangan yang baik pada kemampuan tubuhnya untuk bergerak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.