Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Komunikasi dengan Anak

komunikasi dengan anak

Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau diantara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.

Dengan adanya saling memahami apa yang dimaksud oleh si pemberi pesan dan yang menerima pesan, maka akan terbentuk komunikasi yang efektif, sehingga tidak ada mis diantara keduanya.

Bagaimana komunikasi antara orang tua dengan anak atau antara guru dengan anak didiknya ?
 

Cara anak berkomunikasi adalah :
  • Anak berkomunikasi dengan menggunakan bahasa verbal dan bahasa tubuhnya.
  • Perkembangan bahasa diperluas oleh guru/orang dewasa melalui modeling dan peng”kode”an kegiatan.
  • Kemampuan bahasa anak terus didorong untuk membantu anak dalam memecahkan masalahnya dan berhubungan dengan orang lain.
Maka dari itu orang tua atau guru harus paham dasar dari komunikasi dengan anak, jangan sampai terjadi kekeliruan dalam berkomunikasi dengan anak. Biasanya kekeliruan dalam berkomunikasi dengan anak adalah dikarenakan beberapa hal diantaranya :
  • Bicara tergesa-gesa.
  • Beranggapan semua anak sama.
  • Tidak membaca bahasa tubuh anak.
  • Tidak empati terhadap  perasaan anak.
  • Menggunakan gaya komunikasi negatif.
Berikut gaya komunikasi negatif pada anak :
1.     Memerintah     
2.     Meremehkan     
3.     Membandingkan      
4.     Mencap/melabel    
5.     Mengancam           
6.     Menyindir 
7.     Menyalahkan
8.     Menasehati
9.     Membohongi
10. Menghibur
11. Mengkritik
12. Menganalisis

Teknik berkomunikasi dengan anak  bisa melalui cara berikut ini :

  • Tidak berbicara tergesa-gesa
  • Membaca bahasa tubuh anak
  • Mendengarkan perasaan anak
  • Hindari gaya komunikasi negatif.
  • Mendengarkan aktif
  • Tentukan masalah siapa
  • Gunakan “pesan saya”
1. Kenapa berbicara dengan anak jangan tergesa-gesa ?

Karena kemampuan anak menangkap pesan masih terbatas. Serta agar dapat memberi kesempatan pada anak untuk menganalisa pesan yang disampaikan.

Bila hal tersebut dilakukan, maka anak tidak akan memahami pesan, akhirnya orang dewasa menjadi emosi.

2. Kenapa harus membaca bahasa tubuh anak ?

Bahasa tubuh tidak pernah berbohong. Juga bahasa tubuh lebih nyata dibanding bahasa lisan.

Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka kita tidak akan memahami maksud si anak dan anak lebih mudah emosi.

3. Dengan mendengarkan perasaan si anak apa yang akan terjadi :

Dengan mendengarkan perasaan anak berarti kita membuat saluran emosi anak dan merangsang kemampuan bahasa verbal yang lebih tinggi.

Caranya yaitu dengan :
  • Tandai pesan
  • Jangkau Rasa
  • Buka komunikasi dengan empati
4. Hindari menggunakan gaya bahasa yang negatif.

Seperi telah di jelaskan dengan 12 gaya bahasa negatif di atas, maka hendaklah orang tua atau guru mengindari gaya tersebut tatkala sedang berkomunikasi dengan anak, jangan sampai si anak merasa terintimidasi.

5. Jadilah pendengar yang aktif.

Hal tersebut untuk membangun hubungan yang baik antara kita dengan anak dan juga membangun kepercayaan diri pada diri si anak.

Caranya yaitu dengan kita menjadi cermin yang memantulkan perasaan si anak dengan cara menghadap langsung pada anak.

6. Tentukan masalah siapa.

Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri tentunya dengan pengawasan orang tua atau guru hal ini dikarenakan tidak semua bantuan kita diperlukan anak.

Jika kita mengabaikan hal ini maka akan timbul : 
  • Anak tidak terbiasa mengatasi masalahnya sendiri
  • Anak ketergantungan
  • Anak tidak memiliki ketahan-malangan
  • Anak tidak terlatih untuk mengambil keputusan 
7. Gunakan pesan saya

Hal ini membantu anak untuk melatih agar dapat memahami perasaan orang lain.

Caranya adalah seperi berikut :
Ibu/Ayah ............. (Perasaan kita)kalau ........ (Perilaku anak), karena .............. (konsekuensi yang di tanggung anak).

Tidak lupa sering-seringlah kita menggunakan Magic Words atau kata-kata ajaib seperti :

Terima kasih .................
Tolong ..................
Maaf ................
Permisi ..............


1 komentar untuk "Komunikasi dengan Anak"