Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bermain matematika untuk PAUD

Bermain matematika untuk PAUD

Semenjak diputuskannya Covid-19 menjadi wabah pada tanggal 11 Maret 2020, Pemerintahan keluarkan Surat Edaran MendikbudNo. 4 tahun 2020 yang memutuskan ketentuan dari rumah (learn from home) untuk beberapa anak sekolah dan kerja di rumah (work from home) untuk guru terhitung mereka yang bekerja di unit PAUD.

Untuk dunia pengajaran di Indonesia keadaan ini adalah hal yang tidak tersangka untuk guru, orangtua, dan anak. Guru, orangtua, dan anakanak mendadak harus cari langkah supaya proses belajar masih berjalan walau mereka di dalam rumah dalam periode saat yang tidak pasti.

Tetapi pada implikasinya, penerapan PJJ tidak selamanya berjalan mulus, spesial dalam pengajaran anak umur dini ada banyak keluh kesah dari guru berkenaan kesusahan dalam menjalankan computer, terhubung koneksi internet, internet tidak konstan, kesusahan mengkomunikasikan pesan ke orang-tua, kesusahan membuat rencana evaluasi yang simpel dan pas untuk diaplikasikan anak di dalam rumah lewat orang-tua, dan kesusahan guru dalam lakukan penilaian pada hasil belajar anak di dalam rumah. 

Di lain sisi, keluh kesah tiba dari orang-tua, yakni kesusahan mengikuti anak belajar sebab belum memahami triknya, tidak biasa memakai tehnologi digital untuk evaluasi anak, tidak pahami tujuan pesan yang dikatakan guru, dan lain-lain.

Pengertian Bermain Matematika

Bermain matematika untuk anak usia dini adalah aktivitas yang direncanakan untuk memperkenalkan konsepkonsep matematika permulaan dengan bermain yang membahagiakan. 

Beberapa anak sesungguhnya mulai belajar matematika dalam aktivitas setiap hari. Saat menyaksikan jari-jari tangannya, anak akan belajar berhitung. 

Saat anak mempunyai 2 kue coklat dan 1 kue dikasih ke ibunya karena itu anak akan tahu jika kue coklatnya bersisa 1 biji. 

Sehari-harinya anak benar-benar dekat sama matematika, tetapi banyak yang pahami jika matematika cuman mengenai angka, penjumlahan dan pengurangan saja. 

Walau sebenarnya ada beberapa ide matematika permulaan yang lain yang penting diperkenalkan ke anak.

Mengapa anak perlu mengenal matematika?

Dalam sehari-harinya, pengetahuan matematika bermanfaat untuk seluruh orang dimulai dari beberapa anak sampai orang dewasa. Memperkenalkan matematika semenjak usia dini ke anak menolong anak mempunyai Life Skills (Kemahiran Hidup) di hari esok. Sebagian besar faktor kehidupan manusia terkait dengan matematika. 

Saat pengin mengolah nasi, kita harus menghitung berapa banyak air yang dibutuhkan untuk bikin nasi masak dengan prima. Saat belanja kita harus memahami nilai uang dan sanggup hitungnya.

Kapabilitas pokok yang berkembang pada anak lewat aktivitas main matematika ialah :
  • Anak sanggup pecahkan permasalahan, menalar, menunjukkan, menyambungkan, tentukan alat dan taktik perpecahan permasalahan
  • Mengkomunikasikan pikirannya dengan memakai beberapa benda nyata dalam mengenali simbol bilangan.
  • Anak sanggup lakukan pengukur dan memperbandingkan object atau ruangan, memperbandingkan wujud dua dan tiga dimensi, menerangkan letak (posisi) dan gerakan benda.
  • Anak sanggup pahami dan membuat skema, dan memprediksi lanjutan skema itu dan mendalami mengenai ‘kemungkinan' dalam kehidupan setiap hari berdasarkan info atau data.

Manfaat Bermain Matematika

Lewat aktivitas bermain matematika yang membahagiakan semenjak usia dini diinginkan sanggup:
  1. Membelajarkan anak ide matematika yang betul secara menarik dan membahagiakan.
  2. Menghindar ketakutan pada matematika semenjak awalnya.
  3. Menolong anak belajar matematika dengan alamiah lewat bermain.
  4. Merangsang faktor perubahan kognitif anak untuk belajar pecahkan permasalahan, berpikir rasional, krisis, dan inovatif. 
  5. Mengenali ide matematika secara masak selaku landasan untuk kekuatan membaca anak (misalkan: kekuatan untuk mengenali wujud, pahami status kiri kanan).
  6. Membuat faktor sosial emosional, anak belajar untuk bekerja bersama dengan rekan atau orang dewasa, optimis, berdikari, sabar dan sanggup belajar mematuhi ketentuan main.

Konsep Matematika Permulaan

Konsep matematika permulaan yang penting diperkenalkan ke anak salah satunya:

1. Mencocokkan

Ide matematika yang dipakai untuk memvisualisasikan beberapa hal yang mempunyai kecocokan (misalkan kecocokan design atau warna). Menyamakan adalah ide reportersi satu-persatu.

Reportersi adalah kekuatan untuk cari dan menyambungkan satu benda dengan pasangannya, satu benda cuman mempunyai satu pasangan. 

Kekuatan menyamakan adalah ide matematika paling dahulu yang perlu dikembangkan dan adalah wujud landasan perubahan dari kekuatan berpikir rasional. Aktivitas menyamakan diawali dengan mengenali kesamaan dan ketidaksamaan object/ benda.


2. Mengelompokkan/ Klasifikasi

Ide matematika di mana anak mengategorikan benda berdasar beberapa ciri spesifik. Kategorisasi adalah proses yang perlu untuk meningkatkan ide bilangan. 

Anak bisa mengenali ide pengelompokkan dengan mendapati kecocokan benda/ object misalkan berdasar warna, tipe, ukuran, wujud, jumlah, dan peranan.


3. Seriasi

Seriasi ialah kekuatan untuk mengendalikan atau menempatkan object berdasar ketidaksamaan dan macam. Seriasi ialah kekuatan yang semakin tinggi dari memperbandingkan, seriasi adalah kekuatan tempatkan benda benda pada sebuah posisi misalkan, dari posisi yang kecil ke yang semakin besar atau kebalikannya.


4. Geometri

Geometri adalah ide matematika yang terkait dengan pertanyaan beberapa bentuk dan jalinan spasial. 

Pahami wujud ialah landasan untuk pahami geometri. Saat beberapa anak mulai mengenali wujud, mereka meningkatkan pengetahuan awalnya mengenai geometri. 

Sejumlah besar beberapa anak prasekolah mulai pelajari namanama wujud dua dimensi landasan: lingkaran, persegi, segitiga, dan persegi panjang.


Selain mengenali wujud, belajar pahami jalinan spasial menolong beberapa anak bicara mengenai di mana letak beberapa benda itu (pengetahuan ruangan/ status). Konsep-konsep yang bisa diperkenalkan salah satunya ide atas bawah, tinggi rendah, di depan ada di belakang, dalam di luar, dan di atas di bawah.

5. Pola

Pola bisa diketemukan dimanapun, dimulai dari skema yang paling simpel yang berulang-ulang dengan 2 atau tiga komponen, sampai skema berulang-ulang dengan beberapa komponen. 

Beberapa anak memperhatikan skema di sekolah, di dalam rumah, dalam tempat bermain dan di alam. Mereka memerhatikan skema baju, lagu, alam, serta kegiatan rutin setiap hari mereka.

Pola ialah posisi yang berulang-ulang. Kekuatan mengenal skema memberikan dukungan ketrampilan matematika. Ini menolong beberapa anak membuat perkiraan mengenai apa yang akan berlangsung seterusnya. Pola yang umum ialah skema ABAB: merah, kuning, merah, kuning. 

Pola yang lain terhitung skema AABB : merah, merah, kuning, kuning atau pola ABCABC : piring, sendok, gelas, piring sendok gelas. Beberapa anak bisa membuat pola memakai warna, wujud, ukuran atau karakter yang lain diulangi seringkali.


BERSAMBUNG ....






Posting Komentar untuk "Bermain matematika untuk PAUD"