Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Analisis Tahap Pencapaian Perkembangan (TPP) Anak

Analisis Tahap Pencapaian Perkembangan (TPP)


Prinsip-prinsip Perkembangan anak

Beberapa prinsip-prinsip perkembangan menurut Bredekamp, S.&  Copple, C (1997) dalam buku“How To Be a Good Teacher and To Be a Good Mother” (Hartati, tt:17-23) yaitu:
  1. Aspek-aspek perkembangan anak seperti fisik, sosial, emosional, dan kognitif satu sama lain saling terkait.
  2. Perkembangan terjadi dalam suatu urutan; kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan dibangun berdasarkan apa yang telah diperoleh terdahulu.
  3. Perkembangan berlangsung dengan rentang yang bervariasi antar anak dan juga antar bidang perkembangan dari masing-masing fungsi.
  4. Pengalaman pertama anak memberi pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
  5. Perkembangan berlangsung ke arah kompleksitas, organisasi, dan internalisasi yang lebih meningkat. Dari pengetahuan nyata ke pengetahuan simbolik.
  6. Perkembangan dan belajar terjadi dipengaruhi oleh konteks sosial dan kultural yang majemuk.
  7. Anak adalah pembelajar aktif.
  8. Perkembangan dan belajar merupakan hasil kematangan biologis dan lingkungan (lingkungan fisik maupun sosial).
  9. Bermain merupakan suatu sarana penting bagi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak.
  10. Perkembangan mengalami percepatan bila anak memiliki kesempatan untuk mempraktikkannya.
  11. Perilaku anak menunjukkan perbedaan gaya belajar.
  12. Anak dapat berkembang dan belajar sangat baik dalam lingkungan yang aman dan memberikan penghargaan serta terpenuhi kebutuhan fisiknya.

Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini/TPP

Setiap periode perkembangan menunjukkan ciri-ciri karakteristik perilaku tertentu sebagai harapan sosial yang harus dicapai (TPP, usia 4-6 tahun).

Perkembangan Moral
Menurut Piaget (Hurlock, 1978:79-80) perkembangan moral terjadi dalam dua tahapan yang jelas;
  1. Tahap realisme moral atau moralitas oleh pembatasan (benar atau salah)
  2. Tahap moralitas otonomi atau moralitas oleh kerja sama/hubungan timbal balik (tujuan yang mendasarinya).
Makna Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock, 1978: 250). Menjadi orang yang mampu bermasyarakat memerlukan tiga proses:
  1. Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial (adat istiadat);
  2. Memainkan peran sosial yang dapat diterima (orang tua/dewasa-anak, guru-murid);
  3. Perkembangan sikap sosial (pergaulan).

Pola Perkembangan Emosi
Gejala pertama perilaku emosional adalah keterangsangan umum terhadap stimulasi yang Kuat (Hurlock, 1978: 210-2011). Bagaimana emosi mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak?
      Emosi menambah rasa nikmat bagi pengalaman sehari-hari
      Emosi menyiapkan tubuh untuk melakukan tindakan
      Ketegangan emosi mengganggu keterampilan motorik
      Emosi merupakan suatu bentuk komunikasi
      Emosi mengganggu aktivitas mental (konsentrasi, daya ingat, penalaran, dll)
      Emosi merupakan sumber penilaian diri dan sosial
      Emosi mewarnai pandangan anak terhadap kehidupan (malu, takut, agresif, ingin tahu, atau bahagia)
      Emosi mempengaruhi interaksi sosial
      Emosi memperlihatkan kesannya pada ekspresi wajah
      Emosi mempengaruhi suasana psikologis
      Reaksi emosional apabila diulang-ulang akan berkembang menjadi kebiasaan

Perkembangan Motorik (Motorik Kasar)
      Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978: 150-153).
      Studi eksperimen tentang perkembangan motorik, mengungkapkan adanya pola pencapaian pengendalian otot yang normal dan dengan jelas telah menunjukkan rata-rata pada umur berapa anak mampu mengendalikan bagian badan yang berbeda.
      Urutan perkembangan motorik:
            (1) bagian kepala;
            (2) bagian batang tubuh;
            (3) tangan;
            (4) kaki.

Keterampilan Motorik (Motorik Halus)
Keterampilan dapat diuraikan dengan kata seperti otomatik, cepat, dan akurat. Meskipun demikian, adalah keliru menganggap keterampilan sebagai tindakan tunggal yang sempurna. 

Setiap pelaksanaan sesuatu yang terlatih, walaupun hanya menulis “a”, merupakan satu rangkaian koordinasi beratus-ratus otot yang rumit yang melibatkan isyarat dan koreksi yang berkesinambungan (Cronbach dalam Hurlock, 1978:154).
Keterampilan motorik tidak akan berkembang melalui kematangan saja. Melainkan keterampilan itu harus dipelajari (Hurlock, 1978:156-157).
Hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik :
  1. Kesiapan belajar;
  2. Kesempatan belajar;
  3. Kesempatan berpraktik;
  4. Model yang baik;
  5. Bimbingan;
  6. Motivasi;
  7. Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individu;
  8. Keterampilan sebaiknya dipelajari satu demi satu.

Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah bentuk komunikasi, entah itu lisan, tertulis atau tanda, yang didasarkan pada simbol. Semua bahasa manusia adalah generatif (diciptakan). (Santrock, 2007:67).
  • Fonolologi: sistem suara bahasa (fonem: bunyi huruf dalam kata, mis: “s” dalam “sarat”, “sy” dalam “syarat” dst).
  • Morfologi: aturan untuk mengombinasikan morfem, yang merupakan rangkaian suara yang bermakna, merupakan kesatuan bahasa kecil, mis: ban (satu morfem), balon (dua morfem).
  • Sintaksis: cara kata dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat.
  • Semantik: makna dari kata atau kalimat (mis: gadis dan wanita punya makna semantik yang sama, yaitu berjenis kelamin perempuan tetapi berbeda dalam makna umurnya).
  • Pragmatis: penggunaan percakapan yang tepat. Ini melibatkan pengetahuan tentang konteks apa yang akan dikatakan dan kepada siap serta bagaimana mengatakannya (Nakamura, 2001) dalam (Santrock, 2007:69).
  • Ahli bahasa terkenal Noam Chomsky (1957) dalam Santrock (2007:69) mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu.
  • Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh berbagai faktor (biologis, lingkungan, stimulus, motivasi, sosial, dll).
  • Penguasaan bahasa melewati beberapa tahap (Bloom, 1998; Foley & Thompson, 2002) dalam (Santrock, 2007:71).
  • Kosakata dari anak usia 6 tahun berkisar antara 8000-14000 kata, dengan asumsi bahwa kata dipelajari sejak usia 12 bulan, ini berarti anak menguasai 5-8 kata baru setiap harinya antara usia 1-6 tahun. Setelah 5 tahun belajar kata, penyerapan anak usia 6 tahun tidak melambat. Menurut beberapa perkiraan, rata-rata anak usia ini menuasai sekitar 22 kata baru setiap hari. Bandingkan dengan orang dewasa!

Perkembangan Kognitif

Menerapkan Teori Piaget (Santrock, 2007:46-50)
      Gunakan Pendekatan konstruktivis. Anak-Anak belajar lebih baik jika mereka aktif dan mencari solusi sendiri.
      Fasilitasi mereka untuk belajar. Guru harus merancang situasi yang membuat anak belajar dengan bertindak (learning by doing).
      Pertimbangkan pengetahuan dan tingkat pemikiran anak.  Guru harus menginterpretasikan apa yang dikatakan murid dan merespon dengan memberikan wacana yang sesuai dengan tingkat pemikiran murid.
      Gunakan penilaian terus-menerus. Makna yang disusun oleh individu tidak dapat diukur dengan tes standar. Pertemuan individual di mana murid mendiskusikan pemikirannya, penjelasan penalarannya dapat dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi kemajuan mereka.
      Tingkatkan kemampuan intelektual murid.  Pembelajaran anak harus berjalan secara alamiah. Anak tidak boleh didesak dan ditekan untuk berprestasi terlalu banyak di awal perkembangannya sebelum mereka siap.
      Jadikan ruang kelas menjadi ruang eksplorasi dan penemuan. Guru menekankan agar murid melakuakan eksplorasi dan menemukan kesimpulannya sendiri. Guru mendorong interaksi antar murid selama pelajaran dan permainan. Sebab sudut pandang murid yang berbeda dapat menambah kemajuan berpikir. Ruang kelasnya tidak terlalu rapi jika dibandingkan kelas pada umumnya.

Landasan Teoritis
Benjamin S. Bloom:
  • 50% kemampuan belajar seseorang ditentukan pada 4 th pertamanya (0-4 th);
  • 30% berkembang pada 4 tahun berikutnya (4-8 th);
  • Hal-hal yang dipelajari seseorang sepanjang hidupnya dibangun di atas dasar  ini (0-8 th);
  • 20% sisanya berkembang pada 10 tahun berikutnya  (8-18 th).





1 komentar untuk "Analisis Tahap Pencapaian Perkembangan (TPP) Anak"