Cara Penilaian di PAUD | Pedoman Penilaian PAUD
Artikel tentang Cara Penilaian di PAUD ini adalah bagian pertama dari lima bagian tulisan tentang Pedoman Penilaian di PAUD.
Tiga istilah yang banyak digunakan dalam
kegiatan penilaian di pendidikan usia dini adalah pengukuran, penilaian dan
asesmen.
Pengukuran lebih mengarah pada upaya untuk
mengetahui perkembangan anak dengan cara mengukur dengan sifat kuantitatif,
misalnya mengukur perkembangan tinggi dan berat badan, mengukur jauh lompatan, tinggi
lompatan, mengukur potongan yang teraingkai dan aktifitas pengukuran yang
lainnya.
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak dan
pengambilan keputusan, pengakuan atauketetapan tentang kondisi (kemampuan
anak).
Pengumpulan dan pengolahan informasi dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode dan instrument yang relevan. Contoh
penilaian adalah mendeskripsikan kemampuan anak dalam melakukan tugas tertentu,
seperti menyebutkan warna, membedakan bentuk, menyebutkan cirri-ciri benda,
binatang, tumbuhan dan cirri-ciri lainnya.
Penetapan tercapai atau tidaknya kemampuan yang
diharapkan, merujuk pada standar tingkat pencapaian perkembangan anak yang
terdapat dalam pedomankurikulum.
Sedang Asesmen
sedikit berbeda dengan penilaian sekalipun bermuara pada pengambilan keputusan.
Asesmen pada dasarnya bukanlah untuk mengetahui hasil belajar anak, akan tetapi
untuk merancang menu pembelajaran yang dibutuhkan dan sesuai dengan tahapan
perkembangan dan kebutuhannya.
Asesmen juga melihat tentang gaya belajar anak dan
juga kebutuhan anak untuk perkembangannya, baik perkembangan fisik, bahasa,
kognitif maupun perkembangan sosial emosional.
Contoh Asesmen :
- Contoh asesmen perkembangan fisik diantaranya asesmen terhadap proporsi pertumbuhan berat badan dengan tinggi badan dan usia anak, asesmen terhadap fungsi deteksi alat indra.
- Contoh asesmen perkembangan bahasa diantaranya deteksi terhadap kemampuan menyampaikan keinginan, gagsan atau pesan, deteksi perkembangan kosa kata dilihat dari usia anak, deteksi terhadap artikulasi bahsa.
- Contoh asesmen perkembangan kognitif diantaranya deteksi terhadap pemahaman konsep bilangan, warna, waktu dan ukuran. Dalam konteks yang lebih spesifik dapat pula dilakukan terhadap gejala-gejala hambatan intelektual.
- Contoh asesmen perkembangan emosional seperti mendeteksi anak-anak yang mengalami hambatan sosial, seperti kurang percaya diri, sulit lepas dari orang tua, anak yang tidak bisa berbagi dengan teman sebayanya, dan bentuk deteksi lainnya.
Sekalipun ketiganya memiliki karakteristik yang
relative sama dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dalam
penggunaan selanjutnya dihimpun dalam istilah penilaian.
Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui dan
menindaklanjuti pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai peserta didik selama
mengikuti pendidikan di PAUD.
Fungsi Penilaian
- Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiaki kegiatan pembelajaran, termasuk dalam penyusunan program kegiatan.
- Memberikan bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap peserta didik agar fisik maupun psikisnya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
- Memberikan bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
- Memberikan informasi kepada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga.
- Memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pendidikan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di PAUD.
- Memberikan bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka pembinaan selanjutnya terhadap peserta didik.
Bersambung ke Prinsip-Prinsip Penilaian.
Posting Komentar untuk "Cara Penilaian di PAUD | Pedoman Penilaian PAUD"
Terimakasih sudah berkomentar dengan bijak tanpa ada unsur sara dan tidak melanggar norma-norma sosial agama.