Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Motivasi untuk guru


Motivasi guru
Mendidik anak-anak kita bukan berarti mengajarkan kepada mereka sekumpulan ilmu pengetahuan semata.

Lebih penting lagi, mendidik berarti mengajarkan kepada anak-anak kita sejak usia dini, kemampuan untuk siap dan mampu menghadapi tantangan dunia masa depan yang akan menjadi ajang hidup mereka nantinya.

Mengajarkan murid agar bisa berhitung itu bagus, tetapi yang terbaik dan paling penting adalah mengajarkan mereka tentang hal-hal yang tidak bisa dihitung nilainya (sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ini, seperti prinsip dan kode etik hidup, kebaikan, nilai moral, pengabdian, dsb.).

Pendidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja.

Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam.

(Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak.

Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.)

Jika cara mengajar dan apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita hari ini sama saja dengan yang kemarin, maka kita merampas masa depan anak didik kita tersebut.

Artinya, ilmu pengetahuan dan kemampuan hidup berkembang terus. Jika fakta ini tidak kita pahami dan lalu ajarkan pada murid kita, maka kita tidak mempersiapkan mereka dengan baik untuk menghadapi tantangan masa depan yang jelas berbeda dari masa sekarang.

Menjadi pendidik, (atau guru, baik formal atau non-formal) adalah satu-satunya profesi yang menciptakan segala macam jenis profesi lainnya.

Adalah suatu kemampuan luar biasa dalam diri guru bila ia mampu menggugah rasa cinta anak didiknya akan daya cipta kreatif dan ilmu pengetahuan.

Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi.

Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati.

Bila seorang anak tidak bisa belajar dari cara kita mengajarkan sesuatu kepadanya, mungkin kitalah yang harus mengubah cara mengajar kita agar sesuai dengan cara belajar mereka.

Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan.

Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata.







Posting Komentar untuk "Motivasi untuk guru"