Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Memahami dunia anak

Dunia anak

Pernahkah kita melihat seorang anak yang sedang asik berbicara sendiri sambil bermain dengan menggunakan boneka atau robot-robotan?

Tentu saja pernah bukan? Kenapa mereka dapat melakukan hal tersebut?

Mereka berbicara sendiri seperti melakukan dialog atau sedang berperan menjadi sesuatu. Mereka berimajinasi dengan dunia mereka sendiri.

Dunia anak berbeda 180 derajat dengan dunia orang dewasa, dengan berimajinasi mereka menciptakan dunia mereka sendiri tanpa ada batasan ataupun aturan yang mengekang kebebasannya.

Selain imajinasi, merekapun mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi ini pun anak dapat menciptakan dunianya sendiri.

Dunia yang dimaksudkan adalah dunia yang mengijinkan mereka untuk mengeksplorasi atau mengetahui lebih dalam dirinya sendiri dan lingkungan dengan cara belajar dan bermain.

Jadi mereka berbicara sendiri dengan boneka atau robot-robotan adalah dalam rangka belajar. Maka dari itu kita jangan mencegahnya namun seharusnya memfasilitasi mereka dalam bermain.

Kita arahkan mereka pada hal-hal positif yang dapat membantu perkembangan fisik dan mentalnya.

Anak mempunyai kepribadian yang unik yang seringkali tingkahnya menggelikan dan menggemaskan. Tingkah laku mereka yang kreatif dan unik inilah yang harus kita arahkan ke hal-hal yang positif.

Untuk memahami dunia anak berarti kita harus memposisikan diri kita sebagai anak walaupun diri kita sebagai orang dewasa. Kita berimajinasi layaknya seorang anak sedang berimajinasi, tapi pasti imajinasi kita akan berbeda dengan mereka, karena kita sekarang mempunyai batasan-batasan dan aturan yang mengekang dalam berimajinasi.

Contohnya dalam menggambar.

Seorang anak akan menggambar tanpa beban dan mengabaikan aturan-aturan yang ada dalam dunia menggambar. Dengan mengabaikan kemampuan motorik anak yang belum berkembang dengan sempurna, mereka menggambar dengan perasaan mereka bahwa gambar itu benar.

Setiap coretan yang anak torehkan dalam kertas mempunyai arti tersendiri bagi mereka.

Berikut ini beberapa cara untuk memahami dunia anak :

1. Bermain dunia mereka.

Seperti sudah dibahas sebelumnya, bahwa dunia anak sangatlah berbeda dengan dunia orang dewasa yang sudah tidak murni serta sudah banyak "terkontaminasi" oleh peliknya kehidupan.

Tiap detik adalah bermain. Ikutlah bermain dengan mereka. Posisikan diri kita berada di dunia mereka.

Ekspresi wajah, gestur tubuh dan bahasa kita sesuaikan dengan masa mereka. Jika menirukan binatang berjalan, tirulah sepercis mungkin, karena ingat mereka mempunyai imajinasi yang tidak terbatas.

Tapi jangan sampai mereka berimajinasi dengan salah, kita perbaiki jika imajinasi mereka keliru.


2. Mereka seperti benih tanaman

Tidak berlebihan jika seorang anak kita istilahkan seperti bibit tanaman.

Tidak tahu apakah benih yang ditanam ini akan menjadi sebuah tanaman yang berkuaitas atau sebaliknya.

Anak masih rapuh, mudah "diserang" oleh benda asing disekitarnya



>>BERSAMBUNG<<


Posting Komentar untuk "Memahami dunia anak"