Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pengertian Kognitif Pada PAUD

pengertian kognitif

Pengertian kognitif adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan.

Pengembangan kognitif merupakan perwujudan dari kemampuan primer yaitu:



1. Kemampuan berbahasa 
2. Kemampuan mengingat 
3. Kemampuan nalar atau berpikir logis 
4. Kemampuan tilikan ruang
5. Kemampuan bilangan
6. Kemampuan menggunakan kata-kata
7. Kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat


Ciri-ciri Perilaku Kognitif

  • Berpikir lancar, yaitu menghasilkan banyak gagasan atau jawaban yang relevan dan arus pemikiran lancar.
  • Berpikir luwes, yaitu menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam, mampu mengubah cara atau pendekatan dan arah pemikiran yang berbeda-beda.
  • Berpikir orisinal, yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim atau lain dari yang lain yang jarang diberikan kebanyakan orang lain.
  • Berpikir terperinci (elaborasi), yaitu mengembangkan, menambah, memper-kaya suatu gagasan, memperinci detail-detail dan memperluas suatu gagasan.
Tahapan Perkembangan Kognitif


Anak PAUD berada pada tahapan pra operasional (2-7 tahun). Dikatakan pra operasional karena anak telah menggunakan logika pada tempatnya. Lebih lanjut, tahapan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada tahap ini anak mengembangkan kemampuan untuk mengorganisasi-kan dan mengkoordinasikan serta mempersepsikan dengan gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. Dalam kenyataannya, pra operasional adalah kemampuan anak untuk mengantisipasi pengaruh dari satu kejadian dalam kejadian yang lain.

2. Perkembangan pra operasional anak, memungkinkan anak berpikir dan menyimpulkan eksistensi sebuah benda atau kejadian tertentu walaupun benda atau kejadian itu berada di luar pandangan, pendengaran, atau jangkauan tangannya.

3. Anak mengerti bahwa perubahan dalam satu faktor disebabkan oleh perubahan dalam faktor lain. misalnya dua buah gelas yang berkapasitas sama tetapi berbeda bentuk dituangi air dengan jumlah yang sama maka anak akan cenderung menebak isi gelas yang tinggi lebih banyak daripada isi gelas yang pendek, karena anak hanya mampu melihat pada ketinggian pada gelas air yang tinggi tanpa memperhitungkan kuantitas atau volume yang sama pada gelas yang pendek tetapi besar.

4. Pada tahap ini anak memiliki angan-angan karena ia berpikir secara intuitif yakni berpikir dengan berdasarkan ilham.

Tiga tahapan proses membangun pengetahuan :

  • Asimilasi
Proses asimilasi berupa proses aktif dalam menggunakan skema untuk merespons lingkungan. Proses asimilasi adalah proses penyatuan informasi baru ke stuktur kognitif yang sudah ada dalam benak anak.
  • Akomodasi
Akomodasi merupakan penyesuaian aplikasi skema yang cocok dengan lingkungan yang direspons, atau penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru.
  • Equilibrium
Equilibrium adalah keseimbangan antara skema yang digunakan dengan lingkungan yang direspons sebagai hasil ketepatan akomodasi, atau penyesuaian antara asimilasi dan akomodasi.

Klasifikasi Pengembangan Kognitif

Klasifikasi pengembangan kognitif dimaksudkan untuk mempermudah guru dan orang dewasa lainnya dalam menstimulasi kemampuan kognitif anak, sehingga akan tercapai optimalisasi potensi pada masing-masing anak. Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Pengembangan Auditory 

Kemampuan ini berhubungan dengan bunyi atau indera pendengaran anak. Kemampuan yang dikembangkan, antara lain, mendengarkan atau menirukan bunyi yang didengar sehari-hari, mendengarkan nyanyian atau syair dengan baik, mengikuti perintah lisan sederhana, mendengarkan cerita dengan baik, mengungkapkan kembali cerita sederhana, menebak lagu atau apresiasi musik, mengikuti ritmik dengan bertepuk, mengetahui asal suara dan mengetahui nama benda yang dibunyikan.

2. Pengembangan Visual 

Kemampuan ini berhubungan dengan penglihatan, pengamatan, perhatian, tanggapan dan persepsi anak terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan yang dikembangkan, antara lain, mengenali benda-benda sehari-hari, membanding-kan benda-benda dari yang sederhana menuju ke yang lebih kompleks, mengetahui benda dari ukuran, bentuk, atau dari warnanya, mengetahui adanya benda yang hilang apabila ditunjukkan sebuah gambar yang belum sempurna atau janggal, menjawab pertanyaan tentang sebuah gambar seri dan atau lainnya, menyusun potongan teka-teki mulai dari yang sederhana sampai ke yang lebih rumit, mengenali namanya sendiri bila tertulis dan mengenali huruf dan angka.

3. Pengembangan Taktil

Kemampuan ini berhubungan dengan pengembangan tekstur (indera peraba). Kemampuan yang dikembangkan, antara lain: mengembangkan kesadaran akan indera sentuhan, mengembangkan kesadaran akan berbagai tekstur, mengembangkan kosa kata untuk menggambarkan berbagai tekstur seperti tebal-tipis, halus-kasar, panas-dingin, dan tekstur kontras lainnya, bermain di bak pasir, bermain air, bermain dengan plastisin, menebak dengan meraba tubuh teman, meraba dengan kertas amplas, meremas kertas koran dan meraup biji-bijian.

4. Pengembangan Kinestetik

Kemampuan yang berhubungan dengan kelancaran gerak tangan/ keterampilan tangan atau motorik halus yang mempengaruhi perkem-bangan kognitif. Kemampuan yang dikembangkan, antara lain, finger painting dengan tepung kanji, menjiplak huruf-huruf geometri, melukis dengan cat air, mewarnai dengan sederhana, menjahit dengan sederhana, merobek kertas koran, menciptakan bentuk-bentuk dengan balok, mewarnai gambar, membuat gambar sendiri dengan berbagai media, menjiplak bentuk lingkaran, bujur sangkar, segitiga atau empat persegi panjang, memegang dan menguasai sebatang pensil, menyusun atau menggabung-kan potongan gambar atau teka-teki dalam bentuk sederhana, mampu menggunakan gunting dengan baik, dan mampu menulis.

5. Pengembangan Aritmatika

Kemampuan aritmatika berhubungan dengan kemampuan yang diarahkan untuk kemampuan berhitung atau konsep berhitung permulaan. Kemampuan yang dikembangkan, antara lain, mengenali atau membilang angka, menyebut urutan bilangan, menghitung benda, mengenali himpunan dengan nilai bilangan berbeda, memberi nilai bilangan pada suatu himpunan benda, mengerjakan atau menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan menggunakan konsep dari kongkrit ke abstrak, menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan, dan menciptakan bentuk benda sesuai dengan konsep bilangan. Dalam prakteknya, dapat diterapkan dengan :

  • Menggunakan konsep waktu misalnya hari ini.
  • Menyatakan waktu dengan jam.
  • Mengurutkan lima sampai dengan sepuluh benda berdasarkan urutan tinggi besar.
  • Mengenal penambahan dan pengurangan.

6. Pengembangan Geometri

Kemampuan geometri berhubungan dengan pengembangan konsep bentuk dan ukuran. Kemampuan yang dikembangkan, antara lain:
a. Memilih benda menurut warna, bentuk dan ukurannya.
b. Mencocokkan benda menurut warna, bentuk dan ukurannya.
c. Membandingkan benda menurut ukurannya besar-kecil, panjang-lebar, tinggi-rendah.
d. Mengukur benda secara sederhana.
e. Mengerti dan menggunakan bahasa ukuran, seperti besar-kecil, tinggi-rendah, panjang-pendek, dan sebagainya.
f. Menciptakan bentuk dari kepingan geometri.
g. Menyebut benda-benda yang ada di kelas sesuai dengan bentuk geometri.
h. Mencontoh bentuk-bentuk geometri.
i. Menyebut, menunjukkan, dan mengelompokkan lingkaran, segitiga, dan segiempat.
j. Menyusun menara dari delapan kubus.
k. Mengenal ukuran panjang, berat, dan isi.
l. Meniru pola dengan empat kubus.

7. Pengembangan Sains Permulaan

Kemampuan sains permulaan berhubungan dengan berbagai percobaan atau demonstrasi sebagai suatu pendekatan secara sainstific atau logis tetapi tetap dengan mempertimbangkan tahapan berpikir anak.
Adapun kemampuan yang akan dikembangkan, antara lain:
a. Mengeksplorasi berbagai benda yang ada di sekitar.
b. Mengadakan berbagai percobaan sederhana.
c. Mengkomunikasikan apa yang telah diamati dan diteliti.

Karakteristik Perkembangan Kognitif

Dimensi karakteristik perkembangan kognitif, antara lain:
  1. Dapat memahami konsep makna yang berlawanan seperti kosong-penuh, ringan-berat, atas-bawah, dan sebagainya.
  2. Dapat memadankan bentuk geometri (lingkaran, persegi dan segitiga) dengan obyek nyata atau melalui visualisasi gambar
  3. Dapat menumpuk balok atau gelang-gelang sesuai ukurannya secara berurutan.
  4. Dapat mengelompokkan benda yang memiliki persamaan warna, bentuk, dan ukuran.
  5. Dapat menyebutkan pasangan benda, mampu memahami sebab akibat.
  6. Dapat merangkai kegiatan sehari-hari dan menunjukkan kapan setiap kegiatan dilakukan.
  7. Menceritakan kembali 3 gagasan utama dari suatu cerita.
  8. Mengenali dan membaca tulisan melalui gambar yang sering dilihat di rumah atau di sekolah.
  9. Mengenali dan menyebutkan angka 1-10.

Posting Komentar untuk "Pengertian Kognitif Pada PAUD"